MAR 29, 2011@09:31 WIB | 699 Views
Pemulihan terhadap daerah yang terkena gempa dan tersapu oleh gelombang Tsunami terus dilakukan, termasuk beberapa pihak perusahaan mobil yang telah membuka kembali pabriknya. Dengan begitu industri otomotif Jepang seakan mulai bangkit dari keterpurukan yang diakibatkan oleh bencana alam, walaupun semua aktivitas pabrik belum se-normal biasanya bahkan beberapa diantara perusahaan mobil membatasi permintaan dari luar Jepang. Menurut kabar yang beredar butuh waktu berbulan-bulan untuk mengaktivkan kembali industri otomotif Jepang seperti kondisi sebelum terjadinya gempa.
Ada sekitar 500 perusahaan yang hancur akibat terkena gempa dan tsunami, hal tersebut mengurangi pasokan komponen elektronik, produk berbasis resin dan sebaginya, industri otomotif Jepang sangat rentan sekali terhadap rantai pasokan komnponen. "Kami berada dalam tahap di mana kita hanya bisa berharap untuk perbaikan Incremental," kata Deutsche Securities auto analyst, Kurt Sanger, salah seorang yang memperkirakan butuh waktu berbulan-bulan untuk mengoperasikan secara normal industri otomotif Jepang.
"Ini adalah situasi yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya," kata UBS auto analyst, Tatsuo Yoshida. Saat ini para pembuat mobil Jepang masih membagun kendaraan untuk dipasok ke luar negeri dengan saham sendiri yang mereka miliki, namun semua itu akan segera habis. Toyota Motor Corp misalnya, menyatakan pasokan produknya ke dealer Amerika Utara akan lambat, sedangkan Honda mengatakan pasokan ke Amerika Utara mungkin akan mengalami gangguan hingga awal April. Honda, Mazda Motor Corp, dan Nissan Motor Co telah dibatasi pesanan dealer di Amerika Serikat untuk segala jenis model yang dirakit di Jepang.[san/timBX]