DEC 17, 2021@15:00 WIB | 7,252 Views
Berbekal pengalamannya menangani mobil berlabel Toyota kurang lebih 8 tahun di tempat bengkelnya bekerja, membuatnya terinspirasi untuk membuka usaha sendiri. Terlebih lagi, konsumennya sudah banyak yang mengenalnya. Dari hanya mampu memuat dua mobil di bengkel yang mengambil tepat di depan rumahnya, kini 703 Engineering sudah memiliki lahan yang mampu menampung 10 mobil lebih di bengkelnya yang mulai ditekuninya sejak tahun 2014 lalu.
Bernama asli Muhammad Yusuf, Bejo biasa akrab disapa menceritakan awal nama panggilannya tersebut. “Waktu pertama kali membangun mobil drag, dan ikut balapan, belum ada nama bengkel yang akan ditempel di mobil tersebut. Secara spontan temen-temen menyebut nama Bejo Engineering. Dan hingga saat ini nama tersebut melekat, dan dibuat lebih keren dengan nama 703 Engineeering,” imbuhnya sambal tertawa.
703 Engineering yang didirikannya sering melakukan swap engine baik untuk keperluan balapan maupun hanya untuk harian. Ia juga menerima service untuk kendaraan harian serta setting untuk kaki-kaki.
Untuk swap engine dari mobil standar pabrikan, membenamkan piranti-piranti penunjang serta instalasi ECU, Bejo memprediksi akan memakan biaya sekitar Rp 50 juta, belum termasuk pergantian piston dan juga stang. Serta pemasangan turbo pada mobil standar pabrikannya dapat memakan biaya sekitar Rp 30 juta.
Adapun waktu pengerjaan yang biasa dilakukannya sekitar 1-2 bulan. “Satu bulan bila pengerjaannya focus pada pengerjaannya satu mobil saja sekitar 1 bulan. Tetapi bila santai pengerjaannya memakan waktu 2 bulan,” paparnya yang menjamin setiap pengerjaan swap engine, 703 Engineering memberikan garansi.
Pastinya, konsumen yang ingin melakukan swap engine diskusi dulu dengan Bejo, apa yang mereka inginkan. Setelah merasa cocok, barulah 703 Engineering mengerjakan semuanya, baik pengadaan mesinnya berikut dengan peranti-perantinya. Namun Bejo juga membuat perjanjian dengan penjual mesin, untuk membelah mesin tersebut.
“Apakah mesin yang akan kita beli benar-benar bagus atau hanya bagian luar saja yang terlihat baru. Seperti boring, piston dan lainnya semuanya bagus atau tidak. Setelah semuanya bagus, baru kita bayar mesin yang dibeli. Dan setiap mobil yang melakukan engine swap pasti akan kami berikan garansi,” tegasnya.
Bejo mengaku, trend modifikasi tahun 2021 yaitu trend pemasangan direct coil, EPS (Electronic Power Steering) transmisi matic dan modifikasi full wire tuck dengan mematok harga Rp 7,5 juta, dengan memindahkan aki ke bagasi belakang. Modifikasi Wire tuck sendiri adalah cara untuk membuat tampilan ruang mesin rapi dengan menyembunyikan keberadaan kabel-kabel pada jalur khusus, supaya tidak keliatan semrawut.[Ibd/timBX]