NOV 25, 2021@17:16 WIB | 4,599 Views
Honda Tiger 2003 punya karisma tersendiri, selain ekstrim karena mengusung gaya Street Fighter, body kombinasi karbon dan fibre glass, kaki-kaki moge, dan gaya buritan yang ekstrim. Modifikasi motor milik Irsyad memberikan warna dunia customized, sekaligus mempertajam eksistensi komunitas Minor Fighter di Indonesia.
Irsyad akhirnya memfinalisasi modifikasi Honda Tigernya di Tej Custombike. Di workshop ini, keinginannya terpenuhi, seperti mengkonversi swing arm belakang milik Ducati Multistrada 1260, dan velg Ducati Diavel butuh pekerjaan teliti. Termasuk suspensi depan milik Ducati 848 adalah sarat utama masuk ke ranah street fighter. Effort Irsyad dalam berburu part juga menjadi bagian menarik dalam perjalanan seorang member Minor Fighter simpul Tangerang ini.
Kelahiran Street Fighter milik Irsyad ini tidak lepas dari bayang-bayang Tej Custombike yang ia dirikan bersama rekannya pada tahun 2013. Melalui Tej Custombike Irsyad mulai membangun impian sebuah Street Fighter yang lebih proper seperti aliran dari daratan Britania ini.
Dengan kondisi ban belakang yang gambot tenaga mesin yang standar bakal menghasilkan tenaga yang berkurang pada putaran roda. Maka Irsyad memasang FEMAX, sebuah alat yang mampu mengkonversi secara fisika pada molekul kimia BBM, hasilnya BBM lebih reaktif karena sudah melalui preheater. Tenaga mesin yang standar lebih mudah akselerasinya, getaran mesin lebih halus serta menghemat BBM. Jadi tidak berpengaruh pada kondisi performa motor meski dengan kaki-kaki untuk sportbike sekalipun.
Sektor paling rumit dirasakan Irsyad ketika mengkonversi swing arm banana milik Ducati Ducati Multistrada 1260, dikombinasikan dengan velg Ducati Diavel carbon 8 inch serta balutan michelin power RS 240/45 17 inci. Pro arm dikonversi dengan bracket yang sudah dimodifikasi dengan bearing agar lebih aman.
Posisi center pro arm juga menjadi hal rumit. Kebanyakan instalasinya bisa miring kiri atau kanan. Agar keluar dari masalah umum ini, Irsyad mengambil posisi center dari komstir ke belakang, hingga ketemu titik tengah.
Tak selesai titik ini, Irsyad kembali dipusingkan dengan bagian posisi gir milik Ducati Diavel dengan mata 530. Akhirnya, ketemu ide dengan modifikasi gir depan agar sesuai dengan 530. Goalsnya, ketika jalan, gir tetap center dengan gir depan.
"Kalau dibilang nyaman, modifikasi sekarang lebih nyaman dari standarnya. Posisi riding sekarang sudah sesuai dengan postur saya," ungkap Irsyad, yang sudah menghabiskan kocek antara Rp60-65 jutaan.
Sementara bagi komunitas minor fighter, Purwokerto adalah kiblat aliran ekstrim asal UK di Indonesia. "Riding terjauh kita riding ke Purwokerto, bersama belasan motor yang sama dari simpul Tangerang," cetus Irsyad.
Modifikasi bagi Irsyad adalah upaya untuk membuat kloningan diri kita sebagai identitas bagi dirinya. Sementara tips modifikasi ala street fighter pertama dengan menentukan konsep secara matang seperti kaki-kaki apa yang bakal digunakan dan anggarkan budget yang sesuai. [Ahs/timBX]
Spesifikasi Honda tiger 2003 (tilam) :
Engine standar
CDI SAT (Klaten)
Coil YZ 125 Ori Japan
Femax (fuel booster BBM sebelum masuk ke ruang bakar) plus PRF type turbo
BODY WORK:
Full Body custom part carbon (head light+front fender+Fuel tank+buritan belakang) fiberglass (shroud tank) undercowl cb 150r
fuel cap ninja 150 pakai buatan TYGA
lamp : headlamp CRF+mini projie
stang : AHRS type low
Speedometer RX4N
footstep : yamaha R15
PART Depan :
shock depan : Upside down ducati 848 as black edition showa
kaliper : brembo m4
master rem : brembo yamaha R1
brake hose : TDR
velg depan : Suzuki gsxr600 3.5 inch
disk brake : PSM ninja 150 rr 320 (4.5mm)
ban depan : fdr blaze RX 120/65 17
Kaki Belakang
shock belakang : sachs stock ducati multistrada 1260
Swing arm : single sided swing arm ducati multistrada 1260
kaliper belakang : brembo stock ducati multistrada
velg belakang : Ducati Diavel carbon 8 inch
ban belakang : michelin power RS 240/45 17
Muffler : honda tiger 2000 custom+header full sainless by SKR racing exhaust