APR 21, 2017@12:00 WIB | 26,613 Views
Dunia modifikasi tidak mengenal batasan genre maupun umur, dan dunia ini memang sangat menarik karena menjadi ajang bekreasi untuk mengekspresikan diri. Hal inilah yang dialami oleh Flo Meea yang jatuh cinta dengan dunia modifikasi, khususnya roda dua.
“Gw suka motor dari tahun 2012, awalnya gw kenal dengan komunitas motor klasik dan itu menjadi momen pertama kalinya gw jatuh cinta dengan dunia roda dua, khususnya motor klasik,” ungkap Flo kepada tim BlackXperience.
“Dari situ gw pengen punya motor, dan gw pengen menghadiahkan diri gw sendiri motor klasik. Tahun lalu akhirnya gw kesampaian motor yang sudah dimodifikasi bergaya klasik,” kenang Flo. Saat itu motor yang dibelinya adalah motor Honda Megapro lansiran 2008 . Hanya saja bagi Flo, hasil modifikasi pemilik sebelumnya masih kurang sreg dengan seleranya.
Tanpa pikir panjang, Flo membawa motor kesayangannya untuk disempurnakan agar sesuai dengan keinginannya ke Street Arts Custom yang berlokasi di Depok. Untuk menyesuaikan geometri dengan postur tubuhnya, tinggi badan diukur terlebih dahulu agar posisi berkendara nantinya nyaman dan ideal.
Motor langsung saja dibongkar dan dirombak total untuk mendapatkan hasil optimal. Rangka depan dibiarkan dalam kondisi original, sedangkan rangka belakang dipotong dan dibuat ulang dari bahan besi seamless. Rangka belakang memang dibuat unik dan peruntukannya memang untuk single seater.
Tangki menggunakan tangki custom model BMW yang didesain khusus. Uniknya, tangki ini memiliki sekat, sehingga bagian kiri diisi oleh bahan bakar, sedangkan bagian kanan berisikan aki dan beberapa sistem kelistrikan. “ Konsep ini pertama kali kita aplikasikan kepada motor kami, semua diukur dengan penuh perhitungan dan persiapan yang sangat matang,” ungkap Robby sang modifikator.
“ Dengan konsep ini, motor terlihat “bersih” dalam artian tidak ada kabel-kabel yang berseliweran,”tambah Robby.
Untuk menambahkan daya tarik, tangki dilabur dengan airbrush bermotif gerigi. Dengan begitu, memperkuat kesan mechanical pada motor klasik, dan meninggalkan kesan modern. “Asalnya ingin saya buat bermotif bunga-bunga, namun ternyata lebih menarik jika dibuat model gerigi,” ucap Flo.
Bagian buritan terlihat minimalis dan bersih, secara sekilas tidak terlihat adanya lampu belakang maupun sein. Namun rupanya, single seater berlapis kulit ini memiliki fungsi tersembunyi. Saat dinyalakan, lampu yang terselip pada jok tersebut akan menyala, lengkap dengan sein saat motor akan berbelok. Wajahnya juga demikian, double headlamp terlihat dengan jelas, namun lampu sein custom terletak pada stanchion dan akan menyala saat sein dinyalakan.
Untuk urusan kaki-kaki, fork depan menggunakan kepunyaan Yamaha Byson agar terlihat kekar, sedangkan rear shock mengadopsi kepunyaan aftermarket. Swingarm lama ditanggalkan, diganti dengan swingarm custom. Velg depan mengadopsi ukuran 18 250 dengan ban Shinko, sedangkan velg belakang mengadopsi 18 300 dengan ban Shinko.
Sedangkan untuk bagian mesin tidak banyak dirubah. Hanya saja exhaust kini menggunakan exhaust custom dengan bahan stainless steel agar suara yang dikeluarkan menjadi lebih galak.
“Gw puas banget bisa terjun langsung di dunia modifikasi. Gw terjun langsung saat proses pengerjaan motor ini, karena gw ikut dari pemotongan rangka hingga proses pengelasan motor,” tutup Flo. [aag/timBX]
Spesifikasi Megapro “Baby Black Café Racer”
Basis: Honda Megapro 2008
Tangki: Custom
Sasis belakang: Custom
Exhaust: Stainless Steel
Swingarm: Custom
Sein: Custom
Velg depan : 18 250 dengan Ban Shinko
Velg belakang: 18 300 dengan Ban Shinko
Fork: Byson
Rear Shock: Aftermarket
Speedometer: Gorilla
Handgrip: Beatwell
Jok: Single Seater custom