NOV 20, 2018@12:00 WIB | 3,218 Views
Motor Royal Enfield Himalayan merupakan varian Adventure yang paling diandalkan di kelasnya. Mengusung mesin berkapasitas 411cc, dengan tenaga yang dihasilkan 24,83 bhp. Royal Enfield kemudian mempercayakan modifikasinya kepada Smoked Garage, yang workshopnya berlokasi di Bali, untuk menggarap modifikasi motor yang futuristik, proper dan dual purpose.
Secara aliran mirip-mirip dengan basic gaya street fighter, namun secara totally Nicko menyebutnya aliran modifikasi sebagai street tracker. Project SG-411, adalah nama yang disematkan oleh Nicko, kepada motor tersebut. Motor tersebut digarap secara detail dalam waktu yang lumayan pendek karena hanya dalam waktu 3 bulan, dan setiap hari bekerja selama 12 jam. Karena pada akhirnya motor tersebut akan menjadi milik penuh dari dealer Royal Enfield di Pejaten, Jakarta.
“Ide ini menangkap gaya konsep motor masa depan. Menggabungkan body dari bahan aluminium dan dan bahan karbon fiber. Pencampuran dua bahan ini cukup membedakan antara pabrikan dan custom. Dan secara desain kami harus mengkonsultasikan desain ke Head Quarter Royal Enfield di Inggris. Diskusi tersebut bertemu hingga pada titik keberuntungan platform dari Royal Enfield Himalayan ini enak dibentuk,” jelas Nicko Eigert.
Dan itu yang menjadi semangat Nicko untuk menghasilkan karya terbaiknya. Setelah konsep tersebut disetujui oleh Royal Enfield, dirinya sendiri cukup bahagia. Bersama tim, Nicko membuat detail satu persatu, dan setiap pengerjaan custom tidak akan pernah sama. “Lihat bagian body yang menyatu antara tangki, jok dan duck tail. Dibuat secara presisi, seperti hasil manufaktur. Dan kami menjamin, saking presisi pengerjaannya bisa dilakukan secara printing 3D. Sayangnya ini dibuat hanya satu saja di dunia,” terang Nicko.
Selain bodywork yang menarik, lihat bagian suspensi belakang yang terbilang aneh.”Ini bukan sekedar gaya, tapi malah menanggalkan riset. Penggunaan suspensi tengah dengan gaya horizontal menggabungkan linkage yang terhubung pada swing arm berfungsi untuk pertimbangan weight balanceratio antara pengendara dengan motor. Saat pengendara belok ke kiri, motor juga ikut belok ke kiri dan kesannya lebih ringan di segala medan,” jelas Nicko yang menempatan suspensi ditengah, perlu pertimbangan matang karena ada risiko yang harus diperhatikan.
Menempatkan suspensi ditengah, bagi seorang builder seperti membelah motor menjadi dua. Karena semua letak seperti baterai, selang bensin dan elektrikal harus bergeser, dan itu menjadi concern seorang modifikator seperti Smoked Garage, agar terhindar dari risiko kebakaran.
Nicko mencoba menantang kami, sebagaimana presisi tiap lekukan yang ia buat. “Coba ambil kartu nama, dan tempelkan pada sisi bodi, tidak ada satu sisi sedikitpun yang tidak presisi. Saking detailnya, untuk membuat bodywork ini sudah bisa dilakukan produksi secara masal melalui mesin printing,” terangnya yang telah lama menjalin kolaborasi dengan Smoked Garage di Brisbane Australia.
Smoked Garage yang Nicko kembangkan telah bersaing menghasilkan motor custom di tanah air selama 5 tahun. Dalam membangun Project SG-411, Nicko mempertimbangkan bagaimana motor yang ia bangun tetap ringan, seringan gen Himalayan yang dilahirkan oleh manufakturnya. Penggabungan antara aluminium dan karbon fiber ini dalam rangka mengimbangi hasil pabrikannya. Subframe dibuat lagi secara kastem, selain bodywork yang terbuat dari aluminium, skit plate dibuat dari karbon fiber, ditambah head lamp yang dan cover air suspensi depan yang terbuat dari bahan fiber.
“Bagian headlamp dan rear lamp dibuat secara khusus dengan LED tipis, bergaris berjajar yang belum pernah dibuat oleh modifikator manapun. Kemudian bagian suspensi depan menggunakan brand Showa 43 mm, dan suspensi belakang menggunakan Ohlins. Untuk stang menggunakan pro taper, kemudian pada tachometer menggunakan brand aftermarket motogadget. Penggunaan speedometer ini yang membuat motor bisa dikoneksikan ke smartphone Anda.”
Kolaborasi Project SG-411 dibuat bersama Adrian Sellers dari Smoked Garage Australia. Bagian kaki-kaki menggunakan velg jari-jari yang ditutup dengan cover berbahan karbon. Selain itu part yang tidak kalah menarik adalah exhaust yang dibuat secara handmade. Secara totalitas, penulis melihatnya sebagai monster street tracker yang benar-benar baru. Terlihat beberapa potongan video yang telah diujicobakan di Taman Nasional Baluran. Banyuwangi Jawa Timur, membuktikan bahwa motor garapan bengkel Smoked Garage, benar-benar ringan dalam melintasi medan aspal, maupun berpasir. Okay Black Pals, kita tunggu hasil modifikasi selanjutnya di Blackxperience.com.[Ahs/timBX]
Data Modifikasi: "Project SG-411"