MENU
icon label
image label
blacklogo

60 Tahun Mercy 'Kebo" W108/109, Cikal Bakal S-Class

AUG 21, 2025@14:00 WIB | 43 Views

Sudah 60 Tahun Mercy Kebo Wara-Wiri sampai sekarang ini

Tahun 60-an dikenal sebagai era penuh gebrakan. Dunia mode, arsitektur, hingga otomotif bergerak cepat, melahirkan tren modern yang berpadu antara fungsi, garis tegas, dan kemewahan elegan. Di tengah momentum itu, Mercedes-Benz memperkenalkan sesuatu yang kemudian menjadi titik balik. Seri 108 dengan varian 250 S, 250 SE, dan 300 SE di ajang IAA Frankfurt 1965. Setahun berikutnya, lahir 300 SEL dengan wheelbase lebih panjang dan suspensi udara canggih yang membawa nomor seri baru, 109.

Enam dekade kemudian, duo 108/109 tak hanya dikenang sebagai sedan mewah populer, tapi juga dianggap sebagai leluhur langsung dari Mercedes-Benz S-Class adalah ikon luxury yang masih bertahan sebagai benchmark hingga hari ini.

Desain yang Menjadi Penanda Era

Hasil rancangan oleh Paul Bracq, seri 108/109 tampil dengan proporsi paling seimbang, garis tegas horizontal, atap rendah, kaca lebar, plus grille khas Mercedes-Benz dengan bentuk nyaris persegi. Hasilnya adalah sedan yang anggun, fungsional, tapi tetap berkarakter kuat. Dan inilah yang membuat Seri W108/109 panggilannya adalah Mercy Kebo di Indonesia. 

Interiornya luas dan nyaman, membuatnya langsung jadi favorit di segmen sedan mewah. Kehadirannya selalu saja pertegas tradisi Mercedes-Benz yang hadirkan luxury class yang elegan, dan kemudian lanjutkan oleh seri 116 pada 1972 dengan nama resmi S-Class. Untuk penjualannya sendiri, antara 1965 hingga 1972, lebih dari 382.000 unit seri 108/109 terjual. Sebuah pencapaian paling besar dar

Teknologi yang Mendahului Zamannya

Di balik tampilan klasik, seri 108/109 sarat teknologi progresif. Semua model dibekali rem cakram di keempat roda, sistem pengereman tambahan di roda belakang, hingga pegas hidropneumatik untuk menjaga kestabilan saat membawa beban berat.

Mesinnya pun bervariasi: mulai dari enam silinder dengan injeksi presisi, hingga yang paling legendaris—300 SEL 6.3 pada 1968. Model ini meminjam mesin V8 dari Mercedes-Benz 600 (W100), hasilkan performa sekelas mobil sport namun tetap dengan kenyamanan sedan mewah. Setahun kemudian hadir varian V8 lain, seperti 300 SEL 3.5 dengan mesin M116 3,5 liter dan 300 SEL 4.5 untuk pasar ekspor, menandai era baru mesin besar di Mercedes-Benz.

Tetap Hidup Berkat Suku Cadang Orisinal

Hingga kini, banyak unit 108/109 masih aktif melaju di jalan. Kuncinya ada pada Mercedes-Benz Classic, yang menyediakan sekitar 2.100 jenis suku cadang orisinal, mulai dari komponen mesin M100, M108, M130, hingga kaca depan dalam beberapa varian. Semua diproduksi sesuai spesifikasi asli pabrik, memastikan mobil tetap autentik sekaligus layak pakai.

Sebuah Warisan yang Terus Berlanjut

Seri 108/109 bukan hanya soal desain ikonik, tapi juga simbol transisi menuju era S-Class yang kita kenal sebagai sedan yang sejak lama jadi tolok ukur kemewahan dan inovasi. Enam puluh tahun setelah debutnya, mobil ini tetap berdiri sebagai bukti bagaimana desain visioner dan teknologi berani bisa membentuk legenda otomotif yang tak lekang waktu. [Adi/TimBX]

Tags :

#
mercy kebo,
#
mercy w108,
#
mercy s-class

X