APR 22, 2020@21:55 WIB | 5,719 Views
Sistem drive-by-wire memang sudah lazim tertanam di mobil-mobil modern saat ini. Sistem ini dianggap lebih baik dari sistem mekanikal yang selama ini digunakan. Tapi sebenarnya, apakah itu drive-by-wire, bagaimana cara kerjanya dan apa kelebihannya?
Drive-by-wire atau DBW umumnya dibagi tiga yaitu throttle by wire, steer by wire dan brake by wire. Throttle-by-wire sendiri adalah jenis sistem pedal akselerasi baru yang disambungkan dengan kabel ke katup throttle pada umumnya. Pengaturan ini melibatkan motor listik mini yang terletak di antara throttle body dan kabel.
Secara sederhana pada sistem thottle-by-wire, fungsi mekanis pedal digantikan dengan input komputer untuk membuka throttle body. Nah sebagai contoh, dalam sistem TBW, motor mini akan mengoperasikan throttle secara langsung sesuai proporsi posisi pedal pada sensor.
Dengan menekan pedal setengah jalan akan membuka separuh katup throttle. Informasi ini lantas dikirimkan ke ECU mesin.
Di sini ECU akan mengevaluasi informasi tersebut menggunakan input sinyal lain. Intinya, nanti ECU akan memerintahkan throttle motor dan jika diperlukan ia akan mengelola input dari pengendara.
Tujuan dari throttle-by-wire atau sistem throttle listrik adalah untuk mencapai akselerasi maksimal di setiap kondisi. Sebagai contoh, jika teknologi ini digandengkan dengan traction control system, ia akan menghindari mobil agar tidak ngepot dan wheelspin.
Dengan adanya throttle-by-wire, ECU dapat dipetakan untuk berbagai kegunaan. Saat ini yang lazim digunakan adalah mode kendara seperti eco mode atau mode hemat bahan bakar dan sport mode guna mencapai performa maksimal dari mobil.
Di mode-mode ini, input data dari pedal akan dimanipulasi oleh ECU sehingga mampu menghadirkan output yang berbeda walau pergerakan pedal tetap sama. Contohnya separuh pedal pada mode eco mungkin hanya akan membuka sepertiga throttle, sedangkan separuh pedal pada mode sport akan membuka 60 persen katup. Simple kan? [leo/asl/timBX]