MENU
icon label
image label
blacklogo

Bangkitnya Tesla China dari Corona

FEB 10, 2020@15:04 WIB | 1,058 Views

Pabrik milik Tesla, Gigafactory di Shanghai sudah ditutup sejak 29 Januari lalu karena wabah koronavirus, sehingga telah menutup banyak pabrik di seluruh negeri tirai bambu. Namun, di tanggal 10 Februari sejak penutupan selama 1,5 minggu, dan pemerintah Shanghai telah menawarkan bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah tutup untuk dapat meningkatkan produksi dengan cepat setelah “blackout” ini.

Sebelumnya, pemerintah di seluruh dunia dan organisasi kesehatan dunia meningkatkan pemahaman mereka tentang virus, pemerintah Cina telah memerintahkan karantina dan penutupan pabrik negaranya. Tesla secara resmi mengumumkan keterlambatan pengiriman Model 3 di Cina  Minggu kemarin. Sebelumnya perusahaan telah memperingatkan, selama  1 hingga 1,5 minggu, perusahaan akan berhenti beroperasi. 

“Pada titik ini, kami menginformasikan keterlambatan pengiriman kendaraan 1 hingga 1,5 minggu di Shanghai seperti Model 3 karena pemerintah harus menutup pabrik. Ini juga akan berdampak pada profitabilitas untuk kuartal tersebut, tetapi terbatas karena kontribusi laba dari Model 3 Shanghai masih pada tahap awal. Kami juga memonitor dengan cermat apakah akan ada gangguan dalam rantai pasokan untuk mobil yang dibangun di Fremont,”kata CFO Zach Kirkhorn.

Pabrik Shanghai baru mulai beroperasi lebih dari setahun yang lalu, dan pengiriman Model 3 dimulai bulan lalu. Tesla Shanghai juga mengumumkan sudah memiliki kapasitas produksi tahunan 150.000 mobil. Namun Pabrik-pabrik pemasok lokal lainnya masih ditutup, sehingga awal produksi kendaraan  mungkin berjalan lambat.

“Mengingat kesulitan praktis yang dihadapi perusahaan-perusahaan manufaktur utama termasuk Tesla dalam melanjutkan produksi, kami akan berkoordinasi untuk melakukan semua upaya untuk membantu perusahaan melanjutkan produksi sesegera mungkin,” kata Juru bicara pemerintah Shanghai, Xu Wei.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
tesla,
#
gigafactory,
#
shanghai

X