DEC 04, 2020@15:45 WIB | 926 Views
Partisipasi Indonesia dalam kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia tahun ini memasuki usianya yang ke-10 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2010. Shell Indonesia bangga menjadi bagian dari sejarah perkembangan ajang global yang lahir di Perancis pada tahun 1985 ini. Melalui SEM Asia, berbagai inovasi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan berhasil ditampilkan oleh para inovator muda asal Indonesia yang berkompetisi di kancah global.
President Director & Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri mengungkapkan, Shell Eco-marathon mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan untuk bereksperimen secara cerdas dan kreatif dalam mencari solusi atas tantangan efisiensi bahan bakar saat ini dan di masa depan.
“Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi," papar Dian Andyasuri pada acara Webinar Shell Eco-Marathon 2020, bertajuk “Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan untuk Transisi Energi: Mendorong Solusi Energi yang Lebih Bersih Melalui Kendaraan Hemat Energi”, Jumat (4/12/2020).
Merupakan sebuah kabanggan tersendiri adanya partisipasi aktif para mahasiswa dari berbagai universitas di penjuru Indonesia yang mampu menghadirkan sederet kendaraan hemat energi hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi.
Pada mulanya semua berawal dari 9 team yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion (mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi). Akhirnya, tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.
Tidak hanya itu, Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia. Dalam kesempatan berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Jumlah peserta tim dan institusi pendidikan yang ikut bagian dalam inovasi transportasi di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun ke tahun, saat ini terdapat sekitar 80 tim dari 45 institusi pendidikan yang sudah memiliki inovasi di bidang mobil hemat energi.
Pada kesempatan yang sama, demi memacu semangat dan prestasi para inovator muda Indonesia, Shell Indonesia meluncurkan buku bertajuk “Shell Eco-Marathon Stories: A Quest of Contribution on Developing Indonesia Innovative Talents” yang merangkum setiap jejak langkah dan perjuangan mereka dalam ajang Shell Eco-marathon.
Dirjend Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar mengatakan, generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1% per tahun, bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi ditahun 2025.
“Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan. Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang Shell Eco-marathon perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang.” Kata Dadan Kusdiana.
Melalui peluncuran buku ini, Shell ingin menyoroti pentingnya bagi generasi muda bangsa untuk mengenal dan memahami sektor energi mobilitas. Buku yang menceritakan perjalanan tim mahasiswa Indonesia dalam berinovasi untuk mendapatkan efisiensi penggunaan energi mobilitas di kendaraan prototipe, tidak hanya bercerita tentang teknologi, tapi juga mengungkap sisi-sisi humanis seperti kerja keras, kekompakan tim, manajemen waktu, dan juga berbagai masalah serta tantangan yang mereka hadapi di perkuliahan, keluarga, dan sepanjang berkompetisi. [asl/timBX]