APR 09, 2025@18:30 WIB | 386 Views
Black Drag Bike 2025 Seri Pertama Semarang yang bakal dihelat di Skadron 31 AYC Penerbad Bandara A. Yani Lama Semarang pada 3 Mei 2025 nanti. Selain gelaran drag bike kelas point dan kelas supporting, kali ini pengunjung bisa melihat kontes modifikasi Black Motodify dan berbagai hiburan seperti Live DJ Performance dan berbagai kulineran di Food Truck.
Black Drag Bike kali ini kembali memainkan Kelas Utama Open Point A, meliputi Bebek Tune up 4Tak 130cc-110kg, Bebek Tune Up 4Tak 200cc-120kg, Sport 2Tak 155cc (R.STD Open)- 130kg, Sport 2Tak Tune Up 155cc-120 kg, dan Bebek 4Tak TU 200cc Sleep Engine-115kg.
Di kelas Utama Pemula Point B, mempertandingkan 4 kelas, Bebek Tune Up 4Tak 130cc-110kg, Bebek Tune Up 4 Tak 200cc-120kg, Sport 2Tak 155cc (R.STD Open) 130 kg, dan Bebek 4Tak TU 200cc Sleep Engine 115kg.
Di kelas Supporting ada kelas Bracket 8 detik, Bracket 8,5 detik, Bracket 9 detik, Bracket 9,5 detik, Bracket 10 detik, FIZR 125 Std Sunmory Mix Rider, Ninja 2Tak 155cc STD Sunmory Mix Rider, Matic Sunmory 200cc Mix Rider, Herex dan KLX 300cc Mix Rider, Bebek Prostreet 200cc Mix Rider, FU Porting 155cc Mix Rider, FU Wungkul 147cc Mix Rider, Sport 2T 155cc Rangka STD Kares SMG PATI Pemula dan FU Porting 155cc Lokal Kares SMG PT Pemula.
Tahun 2025 Black Drag Bike mulai ada ketegasan regulasi terkait BBM. Tidak lagi ada batasan pelarangan penggunaan BBM jenis Nitro. BBM Nitro yang banyak digunakan kelas FFA 402 M 4 Tak, kini mulai dipersilahkan untuk digunakan di kelas Open Point A dan Point B.
"Black Drag Bike telah memasuki tahun ketiga, dan kita mulai melonggarkan jenis BBM untuk peserta drag bike di semua kelas. Tentunya banyak juga alasan yang menjadi pertimbangan kami terkait keputusan tersebut," ungkap Tommy Wijanarko CoC Black Drag Bike.
Menurutnya, alasan terkait, melihat perkembangan drag bike yang semakin maju, diikuti dengan perkembangan teknologi yang diterapkan juga semakin maju, maka banyak engine drag bike dibangun untuk konsumsi BBM beroktan tinggi, seperti Nitro. Itu menjadi alasan untuk membebaskan jenis BBM.
Alasan kedua, karena alat Oktis (pengukur oktan) bermunculan banyak sekali brand, sehingga pihak panitia tidak bisa menentukan kadar yang akurat atau kadar yang benar seperti apa parameternya.
"Case yang terjadi misalnya, Oktis tim A menggunakan brand dari Amerika sedangkan tim B menggunakan brand dari Vietnam. Dari situ data yang ditimbulkan bermacam-macam, maka pihak penyelenggara membebaskan jenis BBM, karena belum ada patokan alat oktis yang benar. Pertimbangannya daripada tim A, tim B yang punya spek kompresi mesin tinggi gak bisa balap, mending kita bebaskan," tambah Tommy.
Black Drag Bike dibuka pertama kali pada bulan Agustus 2022 sebagai kelas percobaan. Tahun 2023 dan tahun 2024 berjalan secara penuh masing-masing tiga seri. Tahun ketiga ini kami mencoba membebaskan, untuk mengukur kemajuan secara timing di masing-masing kelas.
"Efek dari kebijakan tersebut akan muncul rekor-rekor timing baru, dan itu membuka peluang dari tim-tim besar yang mesinnya sudah cocok dengan BBM Nitro untuk berkompetisi di Black Drag Bike 2025. Dengan kesempatan ini, tim-tim besar juga berusaha adu racikan BBM juga. Karena dengan hanya mengandalkan Nitro juga tidak berimbas langsung dengan kecepatan, kans ini bisa dimanfaatkan semua tim untuk berkompetisi di Black Drag Bike 2025," terangnya.
Efek samping dari regulasi tersebut, tentunya juga berimbas pada pro dan kontra. Dari segi kualitas, tim-tim besar tentu bisa ikut, karena memang mereka punya spek motor kompetisi yang boleh dibilang setara dengan motor drag di Thailand dan negara sekitar.
"Kita menghargai effort tim-tim besar yang sudah beli atau membangun motor dengan biaya tinggi dengan BBM sekelas Nitro, untuk bertanding di Black Drag Bike. Kalau dibatasi yang ruang gerak tim besar ini malah susah bertanding di Black Drag Bike 2025," kilahnya.
Semua kelas point dan kelas supporting dibebaskan, dan diharapkan pesertanya juga bakal bertambah. Secara kualitas, gelaran Black Drag Bike juga makin bergengsi, efek dari regulasi BBM yang tidak dibatasi secara oktan.
"Secara penyelenggaraan event drag bike, kita naik level, karena tidak membatasi tim-tim besar bertanding disini. Tidak menutup kemungkinan tim dari Thailand, Filipina bisa bertanding ke sini. Kita tahu mereka yang balap NGO memang pakai BBM jenis Nitro," terangnya.
Sayangnya dengan kebijakan ini, hanya terbentur dengan lintasan yang masing 201m. "Keputusan lintasan ini sebenarnya bergantung lokasi event, kalau misal kita kembali ke Wonosari ya tentu akan kita buat kelas untuk 402m. Tahun ini Black Drag Bike 2025 menempati lokasi di Semarang pada 3 Mei 2025, Surabaya pada bulan Agustus dan Purwokerto pada bulan Oktober."
Sementara itu, bocoran tim besar yang merapat antara lain RH57, No Limit Racing Team, Yukido RaceTeam, Rizky Motor Sport, Broiler, dan mungkin Tekno Tuner yang tahun ini mempersiapkan motor spek khusus untuk terjun di Black Drag Bike 2025.
"Yukido Racing Team kali ini bakal ikut di semua seri Black Drag Bike 2025. Selain itu tim Yukido Drag Bike juga bakal turun di Drag Bike Pertamax Series," terang Arief Kuping, Manajer Tim di Yukido Raceteam kepada Blackxperience melalui surel.
Seperti dirilis sosmed resminya, Yukido RaceTeam bakal menggunakan tiga dragster andalannya, seperti Ryan MEE, Topik Maulana dan Hendra Kecil. Guna fokus di dua event Drag Bike, tim Yukido Raceteam rencana mulai menanggalkan di dua event drag lain seperti IDW dan IDC.[Ahs/timBX]