OCT 19, 2024@21:00 WIB | 136 Views
Black Drag Bike 2024 bakal menjadi tolok ukur bagaimana kelas-kelas yang bertanding di 402 meter, notabene punya sisi ekslusivitas dari segala macam aspek. Pertama sebuah motor drag dibuat untuk mencapai timing tertentu. Kedua secara materi dibuat dengan riset yang panjang, dan materi khusus. Ketiga, motor drag khusus 402m tidak banyak dimiliki tim drag secara umum, kecuali mereka membeli unit dari sebuah tim yang kompeten.
Kehadiran kelas 402 m, secara historis punya dua sisi kelahiran. Pertama berkiblat pada standar internasional 1/4 mile dan kedua berkiblat pada kebiasaan liaran 500m, 800m, 1200 meter. Inddonesia punya historis tersendiri terkait balap di lintasan lurus. Jadi pengalaman mekanik yang pernah terjun di liaran menjadi basic, bagaimana kompetisi di 402meter ini digelar di Black Drag Bike pada 19 Oktober 2024.
"Kita coba test market nih, bagaimana kelas-kelas 402 meter ini responnya seperti apa. Kami sadar masih sedikit workshop yang punya motor drag buat 402m. Karena secara building jelas motor ini cukup mahal, dan tidak semua punya motor kelas ini, kecuali tim yang sudah seatle," ungkap Tommy W. CoC Black Drag Bike 2024.
Kalau kita lihat tim-tim yang bertarung di kelas 402 m, mulai dari RH-57 Fuboru, Painoel Racing, Rizky Motor Sport, No Limit Racing Team. Dibalik tim besar tersebut ada workshop khusus yang mammpu membangun dan memproduksi motor kompetisi lintasan lurus 402m. Sebut saja MBKWK2, PRK, Abakura dari Klaten Yogyakarta dan Painoel Racing dari Sidoarjo.
Ninja FFA 2 Tak 402meter yang ikutan 2 motor yang semuanya dikembangkan oleh Painoel Racing. Geri Setiawan mencatatkan timing 10,156 detik sebagi yang tercepat. Disusul dengan Debby AP rekan setim dari Painoel Racing dengan timing 10,352 detik. Yudhis Kurcaci menempati posisi ketiga dengan 10,634 detik. Disusul pembalap gacoan Painoel Racing Erwin Sredex dan Joko Percil menggunakan motor dari RMS X Painoel Racing.
Kelas berikutnya Ninja Sport 2T piston 59mm STD Modif. Kali ini ada dua tim yang mendominasi podium, No Limit Racing Team dan RMS X Painoel Racing Tim. Wildan Kecil dipercaya sebagai starter No Limit Racing Team. Catatan waktunya 10,615 detik dengan kecepatan 197 km. Motor yang sama digunaka oleh Deska Anak Langint dan Gery Setiawan dengan timing mendekati 10,672 dam 10,678 detik.
Bagaimana dengan FFA 4 Tak, hanya 2 motor yang berhasil naik podium. Yudhis Kurcaci menggunakan RH57 FUBORU FT Rizqy Motorsport X Abakura mampu melejet dengan kecpatan tertinggi 216 km/jam dengan total time 9,752 detik. Posisi kedua Wildan Kecil menggunakan motor milik tim No Limit Racing Teamm, timing 10,309 detik dengan kecepatan 168 km/h.
Wildan Kecil menorehkan timing terbaik. Saat bertarung di kelas 2T Piston 59MM Bebas (105 kg). Wildan Kecil menggunakan motor milik No Limit Racing Team mencatatkan time 10,286 detik. Diikuti dengan Gery Setiawan diposisi kedua, dengan timing 10,385 detik.
Joko Percil menguntit diposisi ketiga dengan time 10,462 detik dan Hendra Kecil diposisi kelima dengan 11,695 detik. Kelima dragster tersebut menggunakan motor yang sama milik dari No Limit Racing Team. [Ahs/timBX]