AUG 28, 2018@20:00 WIB | 3,871 Views
Akhirnya Bugatti telah merilis penerus Chiron, yang diberinama Divo seperti yang di janjikan sebelumnya pada 24 Agustus 2018 kemarin. Sebagai sebuah hypercar terbaru yang lebih lambat dari top speednya dibanding pendahulunya Chiron. Peluncuran Divo berlangsung di Monterey, dengan tenaga yang dimuntahkan 1489 hp, dengan harga yang lebih mentereng tentunya sekitar USD 5,8 juta atau sekitar Rp84,75 miliar.
Mungkin Anda Black Pals sempat bertanya, apa yang menjadi batasan sebuah hypercar. Apakah itu dari akselerasi, top speed, lap times, tampilan yang wah? Tentunya Divo terlahir untuk segmen miliarder yang tidak ingin mobilnya sama dengan tamu undangan lain saat menghadiri gelaran jamuan di Hotel Monte Carlo.
Bila dibandingkan dengan sosok Chiron yang harganya setengah dari Divo, mungkin Anda akan lebih memilih Chiron, melihat kinerja mesinnya tidak melebihi sosok Chiron. Namun gengsi Anda Black Pals, akan turun saat terlihat kembaran Chiron lain juga berada di parkiran yang sama. Pasalnya Chiron jumlah produksinya mencapai 500 unit di dunia. Sedangkan Bugatti Divo hanya 40 unit di dunia.
Chiron terlihat kalah kelas dengan Divo, meski mengusung power train yang sama mesin W16, berkapasitas 8 liter dengan underlying chassis. Secara bodykit, Chiron terlihat kolot dan Divo terlihat cukup dynamis.
Dari segi desain, Divo menambahkan intake udara dibagian kap mesin mengikuti garis aerodinamis. Shark fin fender menangkap aliran udara ke ruang fender ban, untuk menghasilkan downforce yang lebih besar. Lekukan tajam di hood seolah melupakan Anda bahwa itu bukan sosok Bugatti seperti yang Black Pals kenal.
Garis lubang grille lebih menganga lebar, mempertegas sosok hypercar. Ini sebuah lompatan besar desainer Bugatti. Headlight telah mengadopsi gaya lampu sci-fi tipis. Bugatti mampu mempertahankan gaya air scoop pada sisi samping, mempertegas identitasnya, namun dengan dimensi yang lebih kecil, tidak selebar di Chiron. Bugatti Divo terkesan lebih ringan, muda, sporty dan lebih banyak touching fungsional aerodinamis.
Totally Bugatti Divo telah menghilangkan desain ovalnya, dan lebih cenderung seperti bumerang yang siap membelah udara. Lihat saja bagian front lip, side skirt dan rear massive wing di belakang yang menekan gaya downforce lebih maksimal. Pada sisi exhaust terdapat 4 knalpot persegi dan lampu belakang digital. Barangkali, tidak benar bila anggapan Divo lebih lambat dibandingkan pendahulunya Chiron.
Bugatti Divo hanya tersedia dalam satu skema warna, Divo Racing Blue dengan finishing. Varian Divo merupakan kebangkitan desain bagi Bugatti, dimana bobotnya terkoreksi lebih ringan 35 kg dibanding Chiron. Desain aerodinamisnya memberikan efek downforce 90 kg saat menikung dalam kecepatan tinggi.
Kondisi Bugatti Divo dengan suspensi yang rigid dan respon kemudi yang langsung. Pemasangan roda yang camber meningkatkan kemudi lebih cepat. Bila Chiron memiliki top speed hingga 420 kpj, sementara Divo harus puas dengan 380 kpj. Namun, Divo tercatat memiliki catatan akselerasi 8 detik lebih cepat dari Chiron ketika dilakukan pengujian di sirkuit Nardo yang memilik panjang 6,2 km. Hal ini menandakan Divo lebih layak beradu dilintasan, dibandingkan di jalan raya dengan pendahulunya Chiron. [Ahs/timBX]