MAR 23, 2018@22:43 WIB | 1,118 Views
Pabrikan mobil Eropa memperingatkan bahwa prosedur pengujian emisi baru di Uni Eropa akan mempengaruhi produksi dan keuntungan mereka.
BMW mengatakan akan menghentikan sementara produksi beberapa model mulai Mei karena modifikasi yang harus dilakukan agar kendaraan mereka sesuai dengan proses pengukuran gas buang (RDE) yang berlaku di benua tersebut. Pekan lalu, Volkswagen Group memperingatkan potensi mampetnya produksi karena mencari model melalui uji laboratorium prosedur tes kendaraan ringan (WLTP).
BMW mengatakan tes baru itu akan mengganggu produksi model termasuk berbagai versi dari seri 7, X1, X2, X5 dan X6. Produksi sementara akan terganggu pada akhir Mei. Juru bicara BMW mengatakan gangguan akan berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan, tergantung versi model dan jumlahnya.
Kepala keuangan Volkswagen Arno Antlitz awal bulan ini mengatakan produsen mobil tersebut menghadapi "tuntutan keuangan yang berat" karena mandeknya operasional yang diperkirakan dari pengenalan tes WLTP di UE terkait dengan emisi dan konsumsi bahan bakar.
CEO Renault Carlos Ghosn memperingatkan bahwa WLTP akan berdampak pada produsen mobil dari September 2018 hingga April 2019.
"Kami memiliki banyak ketidakpastian. Kami tidak tahu seberapa cepat jenis persetujuan akan diberikan. Kami tidak tahu apakah pelanggan akan bersedia membayar harga baru karena kami perlu menambahkan teknologi, "kata Ghosn dilansir dari autonews.
Tes WLTP, menggantikan tes New European Driving Cycle (NEDC) untuk mengukur emisi gas buang. Akibat dari tes terbaru itu, produsen mobil terpaksa membutuhkan kendaraan tipe terbaru untuk menjalankan tes WLTP. Mulai September 2018, semua kendaraan penumpang baru yang dijual di UE harus lulus uji sebelum dapat dijual.
Uji gas buang adalah prosedur baru yang mengukur emisi polutan di jalan. Ini akan memastikan bahwa kadar partikulat halus dan nitrogen oksida yang diukur selama pengujian laboratorium WLTP juga terpenuhi dalam operasi normal di jalan.[prm/timbx]