SEP 26, 2025@15:00 WIB | 137 Views
Saat dunia otomotif lagi keranjingan SUV, BMW justru lempar statement berani: wagon dan sedan belum mati, bahkan siap bangkit. Oliver Heilmer, sosok di balik desain Neue Klasse, menegaskan kalau Wagon sendiri mulai naik kembali di seluruh penjuru dunia.
Semata bukan karena trend, melainkan adanya bergesernya kultur saat ini di dunia manapun.
Tren Wagon Naik Kembali
Siapa sangka, pasar Amerika Serikat yang biasanya lebih doyan SUV, sekarang justru melirik wagon. BMW menangkap sinyal itu. “Kami melihat wagon makin populer di AS, dan kami akan merespons tren ini,” kata Heilmer di Munich Motor Show.
Memang, desain wagon sendiri jadi primadona di setiap sudut jalanan. Selain itu, populasi mobil beratap panjang ini menjadikan budaya baru sekaligus senjata andalan untuk targetkan segmen premium atau lebih niche lagi.
Hal tersebut terbukti dengan comeback-nya wagon mereka selama ini. Contohnya saja, BMW M5 Touring plug-in hybrid hadir kembali, mengimbangi hype Audi RS6 Avant yang sukses sejak 2020, plus konsistensi Mercedes-AMG E63 wagon. Sedangkan di Australia tahun lalu M3 Touring terjual 310 unit, hampir menyamai sedan otomatis AWD-nya (342 unit).
Namun, bukan berarti sedan terlupakan begitu saja. Bahkan SUV sendiri masih saja jadi dominan di jalanan. Tapi buat BMW, sedan itu “urat nadi” mereka selama ini. “Sedan sporty menengah adalah inti dari brand ini. Itu bukan sesuatu yang akan hilang,” tegas Heilmer.
Makanya, dari 40 model baru yang bakal lahir dalam dua tahun ke depan, sedan tetap dikasih porsi penting. Lini Neue Klasse bahkan sudah siap dengan i3 sedan dan i3 Touring wagon versi elektrik. BMW juga bakal nambah varian M bertenaga quad-motor buat pecinta performa.
Kebangkitan wagon dan konsistensi sedan menunjukkan kalau BMW nggak mau kehilangan jati diri. Di tengah arus SUV dan crossover, mereka tetap kasih ruang buat body style yang lebih rendah, panjang, dan fungsional. Dan buat enthusiast, ini kabar bagus: wagon masih keren, sedan tetap hidup, dan keduanya sekarang siap masuk ke era elektrifikasi. [Adi/TimBX]