JUL 08, 2019@15:00 WIB | 1,987 Views
Deretan motor modifikasi yang dilombakan di Bukalapak Parjo 2019 menjadi bagian magnitude yang cukup ditunggu-tunggu hasilnya. Sebanyak 30 builder yang ikut dalam Kastem Pick Award 2019. Masing-masing builder menyuguhkan modifikasi terbaiknya yang dipajang dibeberapa spot dimana pengunjung cukup dekat melihat keberadaan motor modifikasi.
Dari ketigapuluh motor kastem, tim juri memilih 7 finalis paling tinggi nilainya dan 1 builder yang dinobatkan sebagai best of the best. Pertama terpilih nama Edward K dari Devil Garage dengan akun instagram @Devile_motorcycles. Kedua dari @Mikamotorcycle Ketiga dari @om_bost. Keempat CR2 dengan akun @curut_46, selanjutnya kelima @minority_custom. Keenam @naygarage11 dan ketujuh @bintangcustom. Ketujuh finalis tersebut mendapat hadiah uang tunai, piala dan sertifikat.
Tiba dipenghujung acara, panitia menobatkan best of the best yang kali ini jatuh kepada Wawan Hermawan pemilik @onk'scustombekasi. Motor ini menggunakan basik mesin Honda Megapro yang dimodifikasi menjadi gaya broadtracker. Bagian paling menarik adalah mesin L yang terbilang cukup rumit. Dengan dual piston berposisi L itu menjadi bagian yang paling diminati para juri. Kemudian dari dua ruang pembakaran dikeluarkan melalui dual exhaust custom dengan alur yang terbilang rumit pula.
Selain itu, juga diberikan hadiah lucky draw, suzuki GS500 yang telah dimodifikasi @nyamnyamcustom dan diperindah dengan pinestripping Nova 13. Saat pengundian ditentukan keluarlah nomor BL1913DW2G5CINV yang tertera di karcis masuk untuk pengunjung yang beruntung.
"Konsep motor yang kita bangun broadtracker. Dengan mesin yang sudah kita bangun sendiri. Mesin L sudah sering kita buat, dan ini karya kami yang ketiga. Kita tidak mempersiapkan motor ini sebagai kontes, kecuali terpaksa, jadi kami tidak punya waktu lama mempersiapkannya," tutur Wawan.
Wawan mengakui motor modifikasinya tidak melalui proses painting."Buat saya meski finishing seperti cat belum lengkap, kami lebih fokuskan ke detailing. Sebagai pengganti chat, kami gunakan oli untuk menutupi sasis dan body yang masih original warnanya," ungkap Wawan.
Bagi Wawan pengalaman paling sulit dalam memodifikasi L Engine adalah mengatur setting top. "Apabila mengatur setting top secara bergantian, maka hasil suara knalpot akan lebih indah, mengikuti ritme seperti harley. Namun bila setting top bersamaan, akan menghasilkan suara yang berantakan," jelas Wawan.
Tidak ada yang spesial dari main frame yang terbuat dari besi biasa, ketebalannya bisa 3-3,5 mili. Dengan suspensi springer sudah semakin menambah kesan retro klasiknya.
"Kami main di motor custom baru 5 tahunan. Sedangkan untuk pengalaman mesin sudah sejak tahun 2006, khususnya motor tua. Experience membangun mesin L dimulai tahun 2013, dan sudah mulai banyak pelanggan," aku Wawan yang mematok modifikasi mesin bergaya Ducati dengan harga Rp15 jutaan.
Selain mesin, Wawan mengaku mempercayakan pembuatan knalpot pada teknisinya. "Kawan kami cukup bagus membikin rangka dan knalpot. Sedangkan saya lebih banyak bermain di ranah finishing, termasuk menggunakan oli sebagai bahan pengganti cat," tutup Wawan. [Ahs/timBX]