JAN 01, 2019@08:00 WIB | 1,921 Views
Setelah mengalami satu tahun kesuksesan dalam memegang brand Ducati di Indonesia, PT Garansindo Euro Sports menyambut dengan antusias kedatangan CEO dari Ducati Motorholding, Claudio Domenicali. Pertama kalinya dalam sejarah Ducati di Indonesia selama 16 tahun, CEO dari sepeda motor berasal Italia ini, datang ke Indonesia untuk secara langsung memberikan apresiasi kepada Ducati Indonesia atas perkembangan yang signifikan di Indonesia.
Mulai karirnya bergabung di Ducati pada tahun 1991, Claudio menjabat sebagai pimpinan project di tahun 1991. Setelah beberapa melewati fase dalam level posisi management, beliau dipromosikan untuk menjadi Managing Director pada Ducati Corse pada tahun 1999. Karir nya pun meningkat di tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Direktur Research & Development dan pada tahun 2009 diangkat sebagai General Manager of Operations and Product Development. Pada tahun 2013, beliau menjabat sebagai CEO Ducati.
Ducati juga menganggap Indonesia merupakan pasar yang potensial. “Ducati Motor Holding melihat PT. Garansindo Euro Sports sebagai mitra bisnis strategis yang memberikan komitmen yang luar biasa tinggi dalam pengembangan brand Ducati Di Indonesia,” ungkap Claudio. “Mulai dari pembangunan showroom terbesar di dunia serta berpartisipasi di berbagai aktivitas marketing yang prestis seperti Motor Show menunjukkan investasi positif untuk masa depan brand Ducati di Indonesia.”
Di tahun lalu, Ducati berhasil meraih rekor penjualan dunia, dan menurut Claudio ada dua faktor penentu kesuksesan ini. “Ada sejumlah faktor, tapi saya pikir dua ini adalah yang paling penting. Pertama adalah kehadiran yang terus menerus dari model-model baru kami yang diperkenalkan untuk pelanggan kami. Dimana, tahun lalu termasuk kehadiran model paling atas kami, seperti Superleggera yang mempertahankan nilai eksotisme Ducati ke pasar, dan kemudian, dan produk-produk lain seperti Monster 821 dan Scrambler yang mewakili model entry level bagi siapa saja yang ingin bergabung ke dalam keluarga Ducati dengan cara yang terjangkau. Pilar besar kedua adalah ekspansi kami ke pasar yang baru, karena seperti produsen lain yang berbasis di Italia, kami juga mengalami penurunan tajam di pasar domestik kami sendiri yang membuat tantangan semakin berat.”
Sejak pengambilalihan Ducati pada tahun 2012 oleh pabrikan mobil Jerman Volkswagen, Ducati telah menikmati era stabilitas keuangan yang sangat dibutuhkan. Tapi jangan berharap Ducati sepeda untuk memulai membanjiri pasar. Claudio tetap fokus melindungi aura eksklusivitas brand yang terkenal karena keberhasilannya di sirkuit balap dunia.
"Kami akan tetap bermain di merek premium." Dan akusisi ini cukup fundamental dalam meningkatkan penjualan Ducati, katanya - tidak hanya dengan menyediakan layanan after sales yang stabil tetapi juga fokus pada kepuasan pelanggan.
"Itu mengubah dunia, kamu tahu?" kata Claudio. "Karena Anda tidak hanya melaporkan kinerja yang baik hanya kepada bursa saham atau bank-bank dan mencoba untuk membuat mereka senang, tetapi yang lebih penting berusaha untuk membuat para pelanggan senang," katanya.
Melalui paruh pertama tahun lalu, pabrikan telah mengalami peningkatan penjualan sebesar 22 persen ke rekor 32.600 unit telah dikirim kepada para pelanggannya. Meski Ducati senang dengan hasil tersebut, Claudio mengatakan perusahaan tidak ingin meningkatkan volume penjualan ke angka tertentu. "Kami tidak menargetkan untuk meraih angka penjualan 100.000 unit."
Warisan balap Ducati adalah sesuatu yang fundamental untuk merek seperti ini. "Kami suka berpikir bahwa kami seperti Ferrari, tapi Ferrari adalah mimpi tetapi Ducati adalah mimpi yang Anda dapat capai," katanya. "Karena Anda benar-benar dapat membeli Ducati." (bil/timBX)