

OCT 10, 2025@10:00 WIB | 387 Views
Di sudut kota Purwokerto yang menghadap tenang, Menara Pandang Teratai akan berubah menjadi arena adrenalin pada 10 Oktober 2025. Black Drag Bike 2025 tidak sekadar ajang adu cepat; acara ini merangkum tradisi balap lurus yang hidup kuat di komunitas otomotif lokal. Dari raungan knalpot sampai serpihan debu saat gas dibuka penuh sepanjang lintasan 201 meter.

25 Kelas dengan Ratusan Peserta dan Motor
Event ini menampilkan 25 kelas perlombaan yang menampung berbagai konfigurasi motor. Dari RX-King yang legendaris, kelas Herex yang lincah, hingga skutik matik yang kerap jadi kejutan, setiap kelas membawa gaya dan strategi berbeda. Nama-nama seperti FU Wungkul sering mencuri perhatianbukan hanya soal kecepatan, melainkan juga tentang set-up mesin, torsi, dan kemampuan pengendara mengelola tenaga dalam hitungan detik.

Ambisi mencapai bracket 8 detik untuk menaklukkan 201 meter menjadi salah satu magnet kompetisi. Target seperti itu bukan sekadar angka; ia merepresentasikan evolusi teknik, dedikasi mekanik, dan keberanian pembalap. Bagi pengamat teknis, ritual persiapan sebelum start terus setting gigi, pengecekan tekanan ban, dan tarikan awal adalah tontonan yang memperlihatkan perpaduan ilmu dan intuisi.
Sebelumnya, para pembalap akan memulai aktivitas sejak pagi lewat sesi latihan bersama dan riders briefing. Laga utama dimulai pukul 09.05 dengan kelas Bracket 8 Detik hingga 9 Detik yang termasuk dalam kategori Point C, dilanjutkan beragam kelas seru lain hingga menjelang siang.
Memasuki siang hari, aksi bakalan semakin panas dengan kelas pemula rookie dan open point, termasuk Matic 200cc, Bebek 4T 200cc Sleep Engine, hingga FU 147cc Dulongmas. Kelas tambahan seperti Bracket 8 Detik Frame Standar Non Timbangan dan Sport 2T 155cc Frame STD 130kg juga turut memeriahkan kompetisi. Usai istirahat sholat Maghrib, jadwal berlanjut dengan sesi hiburan dan DJ Performance, sebelum ditutup dengan parade bendera Merah Putih serta pengumuman juara.
Rangkaian balap akan berakhir dengan ceremony prize giving sekitar pukul 22.45 WIB. Tak hanya menjadi ajang adu kecepatan, event ini juga menjadi wadah silaturahmi komunitas balap dan penikmat motorsport Tanah Air.
Banyak Sekali Bazaar dan Makanan

Di samping lintasan,akan banyak jajanan dan bazaar, mulai dari suku cadang, stan aksesori, dan deretan food truck yang mengisi jeda antar heat. Kombinasi panorama menara dan atmosfer balap menjadikan pengalaman menonton lebih kompleks dan menarik. Bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang berkumpul komunitas motor lokal dan pengunjung yang ingin merasakan kehidupan otomotif dari dekat.
Untuk fotografer, lintasan lurus menawarkan momen dramatis: start kilat, perpindahan gigi, dan garis finis yang memadat menjadi bingkai-bingkai visual tajam.
Ada DJ yang Siap Menghibur Semua Orang

Menjelang senja, format acara cenderung bergeser ke hiburan. Kehadiran DJ Dewi Jane menambah nuansa: dentuman beat yang menyatu dengan deru mesin membuat jeda antar race terasa hidup tanpa mengaburkan esensi balap. Momen-momen ini memberi kesempatan bagi penonton untuk rileks sejenak.
Sebagai seri pamungkas tahun ini, Black Drag Bike Purwokerto menjadi tanda penutup musim 2025. Bukan sekadar penentuan pemenang, tetapi momen berkumpul bagi seluruh ekosistem balap.