AUG 24, 2018@10:00 WIB | 2,050 Views
(Lamborghini Huracan Performante Spyder)
Prestige Motorcars baru saja mendatangkan Lamborghini Huracan Performante Spyder ke Indonesia. Sayangnya, salah satu importir umum terkemuka di Indonesia ini hanya kebagian dua unit saja, dan salah satunya sudah laku terjual.
Dengan begitu, masih ada satu unit lagi Lamborghini Huracan Performante Spyder yang dijual oleh Prestige Motorcars. Kondisi ini tentu mengharuskan siapapun yang ingin meminangnya harus bergerak cepat agar mobil ini tidak jatuh ke tangan orang lain.
(Lamborghini Huracan Performante Spyder dalam kondisi atap terbuka)
Meskipun Prestige Motorcars hanya mendapat jatah dua unit, namun bila Lamborghini Huracan Performante ini sudah habis terjual, dan masih ada orang yang ingin membelinya, maka bisa saja Prestige Motorcars akan memasukkannya lagi.
“Jika ternyata banyak orang yang ingin membeli Lamborghini Huracan Performante Spyder di saat kuota dari mobil ini sudah habis, maka tidak menutup kemungkinan kalau kita akan memasukkannya lagi,” bilang Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Motorcars.
(Salah satu pilihan pelek Lamborghini Huracan Performante Spyder)
Masih menurut Rudy Salim, jika nantinya ada orang yang memesan Lamborghini Huracan Performante Spyder, maka mereka bisa melakukan personalisasi berupa pilihan warna eksterior, interior, hingga model pelek.
Lantas, seandainya calon pembelinya memutuskan untuk melakukan personalisasi, maka mereka harus inden selama maksimal delapan bulan. Tapi jika mereka memilih yang dalam kondisi standar, maka waktu indennya hanya sekitar enam bulan.
(Jok Lamborghini Huracan Performante Spyder memakai bahan alcantara)
Kendati bisa menambah lagi unit Lamborghini Huracan Performante Spyder di Indonesia, namun Rudy Salim tidak menjanjikan kalau prosesnya akan berjalan dengan mudah. Sebab, ada sesuatu yang menjadi penghalangnya.
“Untuk bisa mendatangkan lagi Huracan Performante Spyder ke Indonesia, kita harus meminta izin kepada prinsipal Lamborghini di Italia. Jika mereka tidak mau memberi unitnya, maka kita tidak bisa mendatangkannya,” tutup Rudy Salim. [APSG/timBX]