FEB 02, 2020@10:00 WIB | 1,138 Views
Helmut Marko mengatakan bahwa Pierre Gasly memiliki apa yang diperlukan untuk memenangkan tempat di Red Bull dan menjadi ‘hebat’ lagi di Formula 1.
Meskipun Red Bull telah memindahkan Gasly ke Toro Rosso setelah paruh pertama musim lalu yang mengecewakan, pembalap asal Prancis itu pulih dan mencetak podium di Grand Prix Brasil dan memberi kesan yang sangat baik bagi tim dan Marko.
"Itu adalah perkembangan yang sangat luar biasa," kata Marko dalam sebuah wawancara eksklusif. "Di sana, Anda bisa melihat apa itu psikologi.
"Jika saya mengatakan sekarang bahwa saya mengharapkan hal ini, tentu saja itu akan menjadi kebohongan besar. Berbeda dengan (Daniil) Kvyat yang dipindahkan ke Toro Rosso pada 2016, Gasly mampu bangkit kembali.
"Saya pikir dia akan belajar dari masa enam bulan di Red Bull. Saya pikir dia bisa menjadi pebalap hebat di masa depan."
Red Bull selalu bersikeras bahwa memindahkan Gasly ke Toro Rosso karena dirasa perlu untuk meringankan tekanan padanya, sekaligus membantunya mendapatkan kembali kepercayaan diri.
"Saya harus berjuang melawan kata 'penurunan pangkat'," Marko menambahkan. "Kita berbicara tentang Formula 1, berapa ribu pebalap yang bermimpi dan bekerja untuk masuk ke Formula 1?
"Dan sekarang kita beralih dari tim F1 yang bersaing di puncak ke tim yang membalap di lini tengah. Dia masih menghasilkan uang dan dia masih di kelas utama. Saya akan mengatakan bahwa ini untuk membuka peluang baru dan bukan penurunan pangkat."
Ketika ditanya apakah Gasly memahami situasi dari kepindahannya, Marko berkata, "Gasly tidak melihatnya seperti itu saat pertama kali, tetapi sekarang dia melihatnya secara berbeda. Dan ini adalah fenomena yang sulit dipercaya.
"Pierre masuk ke Toro Rosso dan langsung menjadi orang yang luar biasa. Satu-satunya alasan mengapa hal ini terjadi padanya sedemikian rupa adalah bahwa Toro Rosso lebih mudah dikemudikan dan tekanannya secara alami lebih rendah.
"Tapi saya pikir ada sebagian kesalahan pada Pierre, yang datang ke Red Bull dan membandingkan dirinya dengan Max Verstappen. Dia tidak melihat orang lain yang ada di grid.
"Dia seharusnya menerima bahwa Max lebih cepat dan bekerja dengan lambat, tetapi dia mencoba tekniknya dan semua bidang lain untuk melihat beberapa kekurangan. Tapi sayangnya itu kesalahan besar."[Ade/Hsn/timBX]