FEB 26, 2018@14:00 WIB | 2,678 Views
Buat BlackPals yang suka dengan motor klasik modern — berkonsep retro dan klasik namun tetap memancarkan kesan yang modern, kami rasa Kawasaki W175 bisa memenuhi hasrat itu. Mungkin di telinga Anda masih kurang familiar, wajar karena PT Kawasaki Motor Indonesia belum lama meluncurkan Kawasaki W175 ini.
Sekarang ini, tidak banyak produsen motor yang mengeluarkan motor jenis retro. Melihat peluang yang cukup menjanjikan maka pabrikan kawasaki melahirkan W175 untuk kelas menengah. Karena jika melihat motor retro kelas atas, Kawasaki sudah memiliki Estrella dan W800.
Yang Anda lihat ini adalah Kawasaki W175 varian special edition (SE). Yang membedakannya dengan varian standar adalah terdapat pada jok. Jika pada W175 standar kulit joknya polos namun untuk yang SE kulit joknya bermotif horizontal dan berwana cokelat.
Perbedaan lainnya terdapat pada bagian tangki bahan bakar, Kawasaki W175 SE terdapat knee grip, sedangkan tipe standar tidak ada. Lalu perbedaan lainnya hanya terletak pada pemilihan warna, versi standar pakai pelek berwarna krom sedangkan SE sudah berkelir hitam.
Bagian sirip silinder head, untuk Kawasaki W175 standar masih polos, sedangkan W175 SE diberikan aksen krom sehingga terlihat lebih manis. Begitu juga panel meter, untuk tipe SE dihiasi aksen krom. Sementara spesifikasi mesin dan pada sektor lainnya masih sama.
Mencoba duduk di atas motor yang memiliki tinggi jok 775 mm ini, kedua kaki saya bisa menapak di aspal. Sepertinya motor ini dikembangkan untuk para rider Asia yang rata-rata tinggi 175 cm. Apalagi penggunaan setang yang lebar, saya merasa sangat cocok karena tidak terlalu menunduk.
Berbicara soal mesin, perhatian penyuka motor retro yaitu performa mesin yang cukup gahar. Digunakannya mesin sebesar 175 cc membuat motor retro Kawasaki ini menjadi satu satunya motor kelas menengah yang dibekali mesin di atas 150 cc namun dibawah 250 cc. Dan tentunya menggendong mesin sebesar itu, Kawasaki W175 ini memiliki performa mesin yang bisa diunggulkan dibandingkan dengan motor kelas menengah lainnya.
Motor yang menggendong konfigurasi SOHC, satu silinder itu cukup memberikan tenaga spontan di putaran bawah. Namun untuk melibas tanjakan, kami harus sering memindahkan posisi ke gigi 2 agar tetap nanjak. Saat Blackxperience mencoba menggunakan posisi transmisi 4 dan seterusnya, penyaluran daya mesin terasa lambat.
Ini tentu saja wajar, karena Kawasaki W175 memang diperuntukan berkendara di perkotaan yang tidak memerlukan daya besar. Meski begitu, W175 dipastikan siapa pun bisa merawatnya karena motor ini masih menggunakan karburator pada sistem bahan bakarnya. Secara teori, Kawasaki W175 mampu menghasilkan tenaga 12.8 hp pada putaran 7.500 rpm, dan torsi maksimumnya 13.2 Nm pada putaran 6.000 rpm.
Selebihnya, motor retro dengan bobot 126 kg ini mudah dikendalikan meski setangnya agak lebar. Saat test ride melintasi rute ke tempat wisata hutan pinus, Bogor, saya menemui berbagai kondisi jalanan yang cenderung lurus, tapi juga ada beberapa tikungan. Ketika melibas tikungan motor diajak bermanuver dengan kecepatan sekitar 60 km/jam begitu mudah dikendalikan. Meski suspensi belakang agak sedikit keras, selama perjalanan tetap nyaman karena dibantu dengan jok yang empuk, sehingga tidak begitu terasa.
Selain tampilan yang retro dan elegan, berbagai kelebihan Kawasaki W175 juga ditawarkan kepada penyuka motor Kawasaki klasik yang ada di Indonesia. Kawasaki W175 ditawarkan dengan harga Rp29.800.000 (STD) sampai Rp31.800.000 (SE). [bil/timBX]
Dimensi | 1,930 x 765 x 1.030 mm |
Sumbu Roda | 1,275 mm |
Mesin | 4-stroke, SOHC, 1 cyl, air-cooled |
Kapasitas | 177 cc |
Sistem BBM | Carburettor Mikuni VM24 |
Tenaga | 9.6 kW {13 PS} / 7,500 rpm |
Torsi | 13.2 Nm {1.3 kgm} / 6,000 rpm |
Transmisi | 5-speed, return |
Kapasitas | 13.5 liter |
Berat | 126 kg |
Suspensi | 30 mm inverted fork & Swingarm, dual shock absorbers (depan & belakang) |
Ban | 80/100-17M/C & 100/90-17M/C (depan & belakang) |
Harga | Rp 31,8 juta |