JUN 10, 2020@13:29 WIB | 783 Views
Rencana negara-negara Eropa untuk memuluskan kehadiran mobil listrik semakin nyata. Bahkan di beberapa negara Eropa memberikan insentif untuk pemilik kendaraan listrik. Di Jerman kini pemerintah negara tersebut menggelontorkan biaya sekitar 130 miliar Euro untuk menyediakan stasiun pompa listrik di tiap lokasi pompa bensin di negara Der Panzer tersebut. Upaya ini jelas untuk mendorong peningkatan penggunaan mobil listrik dan perlahan-lahan mematikan mobil dengan mesin pembakaran internal.
Hal menarik mengapa masih rendahnya penjualan mobi listrik di Jerman adalah ketakutan calon konsumen dalam keterbatasan pengisian daya. Dengan membuat stasiun pengisian listrik umum di 14 ribu titik, Pemerintah Jerman ingin menaikkan penjualan kendaraan ramah lingkungan di negaranya. Targetnya hingga bberapa tahun ke depan, akan ada 70 ribu titik pengisian daya listrik dan 7 ribu stasiun pengisian cepat.
Hanya sekitar 1,8% mobil listrik terjual di tahun 2019 lalu di Jerman, sementara mobil bermesin diesel dan bensin jauh lebih tinggi penjualannya hingga 59,2 %. Kemudian beralih ke mei 2020, kendaraan listrik mengalami peningkatan hingga 3,3% penjualan dan mobil berbahan bakar tanpa hybrid terjual 82,7 persen di negara tersebut. Besaran subsidi untuk pembelian mobil listrik pun cukup besar. 6.000 Euro untuk setiap pembelian mobil listrik maksimum 40 ribu Euro. Pergerakan masif Jerman ini juga menjadi salah satu strategi negara tersebut untuk bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19.
Selain memberikan ‘surga’ untuk pemilik mobil listrik, Pemerintahan Angela Merkel ini juga memberikan ‘hukuman’untuk warganya yang masih menggunakan mobil berbahan bakar fosil berupa pajak yang tinggi. Jerman sebenarnya memiliki pabrikan otomotif terkenal yang sudah memproduksi mobil listrik seperti Daimler, Volkswagen Group dan BMW. Selain itu, pabrikan luar seperti Tesla juga memiliki pabrik di Eropa dan penjualannya pun sangat massif di negara ini.[prm/timBX] berbagai sumber