

OCT 15, 2025@15:00 WIB | 168 Views
Pabrikan otomotif asal Tiongkok, GWM (Great Wall Motor), kembali menarik perhatian dunia otomotif dengan rencana peluncuran SUV 4x4 “military-grade” yang diklaim memiliki kemampuan off-road ekstrem dan melampaui model Tank maupun Cannon yang sudah dikenal tangguh. Sebenarnya ini ambisi GWM sendiri untuk membuktikan kalau mereka bisa buat SUV dengan identitas gabungan antara Tank atau Cannon.

Mobil tersebut dijadwalkan melakukan debut global pada 2026, dan digadang-gadang bakal menjadi SUV paling hardcore yang pernah diproduksi oleh GWM. Sebenarnya lebih hardcore ini atau Maung Pindad?
Dirancang Selevel G-Class 4x4²
Dalam presentasi global terbaru yang diadakan di Melbourne, GWM menggambarkan kendaraan barunya ini sebagai SUV dengan kemampuan off-road setara Mercedes-Benz G-Class 4x4². Artinya, kita bicara tentang portal axle, suspensi ekstrem, dan sasis tangga (ladder frame) yang didesain ulang khusus untuk menaklukkan medan batu dan pegunungan terjal. Jadinya bukan SUV perkotaan atau Off-road ringan lagi. Ini masuknya ke ranah SUV dengan golongan Off-road Extreme atau lebih dari itu.
Menurut Richard Zhu, Chief Engineer of Hybrid Systems GWM, mobil ini dirancang untuk menghadapi lingkungan paling keras dan ekstrem di dunia, bahkan GWM sendiri bilang bakalan berstandar Militer. Mulai dari daya tahan sampai konstruksi sendiri semuanya punya standar militer.

Namun, presentasi mobil ini malah muncul di teknologi hybrid dan sayangnya pihak GWM sendiri mengatakan kalau "Super Off-Road ini tidak akan gunakan sistem elektrifikasi apapun. Alias semuanya konvensional dan beneran bisa digunakan oleh siapa saja.
Tanpa Hybrid, Fokus ke Mesin Bensin Konvensional
GWM menegaskan bahwa kendaraan ini akan mengandalkan mesin pembakaran internal murni (ICE). Bukan plug-in hybrid maupun full electric.
Nicole Wu, Chief Technology Officer GWM, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil karena tujuan utama proyek ini adalah kemampuan off-road ekstrem, bukan efisiensi bahan bakar. “Kita harus mendesain ulang seluruh sasis, frame, dan suspensi. Fokus utamanya bukan performa di jalan raya, melainkan mendaki gunung dan bebatuan,” ujar Wu dalam konferensi pers.
Wu juga menambahkan, kendaraan ini masih dalam tahap pengembangan, dan GWM menargetkan model prototipe siap dipamerkan tahun depan.
Belum Pasti Masuk ke Australia bahkan Indonesia

Meskipun pasar Australia terkenal dengan kecintaan pada kendaraan 4x4, model ini kemungkinan besar tidak akan dipasarkan di sana, mengingat regulasi emisi baru yang menuntut proporsi kendaraan hybrid dan listrik lebih besar.
John Kett, COO GWM Australia dan New Zealand, menanggapi hal ini dengan nada bercanda “Kami ingin membawa semuanya (ke Australia), tapi kami juga harus realistis dengan aturan NVES yang baru.”
Meski begitu, Wu menyebutkan bahwa GWM tetap terbuka jika permintaan pasar cukup kuat. “Beri tahu kami secepat mungkin agar kami bisa menyiapkan versi setir kanan,” ujarnya. Namun itu tidak dipungkiri, mengingat pasar Indonesia sendiri memang suka dengan mobil berkapasitas mesin sangat besar.
Mesin Bertenaga V8 dan Chassis Baru
Untuk urusan performa, GWM saat ini tengah mengembangkan mesin bensin 4.0 liter twin-turbo V8 yang didesain untuk dapat dikombinasikan dengan teknologi hybrid di masa depan. Namun untuk model Super Off-Road ini, sistem hybrid justru ditinggalkan demi menjaga kekuatan mekanis murni.
Selain itu, GWM juga memiliki mesin 3.0 liter single-turbo V6 dengan tenaga 260 kW dan torsi 500 Nm — mesin yang sebelumnya digunakan pada Tank 500 dan Cannon Alpha. Ada pula rencana menghadirkan diesel 3.0 liter empat silinder baru, meski spesifikasinya masih dirahasiakan.
Dengan konfigurasi semacam ini, GWM tampaknya ingin menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing langsung dengan SUV ekstrem kelas atas seperti Mercedes-AMG G63 4x4², bahkan Land Rover Defender 130.
Ambisi Besar GWM di Dunia 4x4
Langkah ini mempertegas arah baru GWM yang tidak hanya fokus pada SUV keluarga seperti Tank 300 atau hybrid seperti Hi4-T, tetapi juga mulai bermain di segmen off-roader premium yang biasanya didominasi merek Eropa.
Dengan sasis yang sepenuhnya baru, sistem suspensi heavy-duty, dan tenaga mesin besar tanpa kompromi, proyek ini menjadi sinyal bahwa GWM tidak hanya mengejar efisiensi — tapi juga kapabilitas ekstrem dan citra “adventure-class SUV”.
Jika GWM benar-benar merealisasikan SUV “military-grade” ini sesuai klaim, pasar global akan menyaksikan kelahiran pesaing baru di kelas G-Class dan Defender — tapi dengan harga jauh lebih terjangkau.
Dan walau belum pasti masuk ke Australia (atau Indonesia), mobil ini memperlihatkan bagaimana produsen Tiongkok kini mulai berani menantang ikon-ikon off-road Eropa, tidak hanya lewat desain, tetapi juga kemampuan teknis dan performa yang sesungguhnya.