AUG 31, 2025@15:00 WIB | 266 Views
Honda kembali jadi sorotan setelah mempertanyakan sistem penilaian keselamatan Australasian New Car Assessment Program (ANCAP). Pasalnya, beberapa model Honda yang dijual di Australia ternyata memiliki spesifikasi berbeda dengan versi Eropa yang biasanya jadi acuan uji keselamatan. Sehingga mobil yang dijual oleh Honda dan harus lakukan serangkaian test ANCAP pun pastinya akan kesulitan dengan pengujian mereka.
Apalagi banyak fitur dan konstruksi mobil yang harus mereka cek terlebih dahulu. Otomatis, bakalan kesulitan untuk mendapatkan rating tertinggi. Nah, ini alasannya dari ANCAP dan Honda Australia tidak terima.
Perbedaan Spesifikasi, Rating Jadi Terganggu
Contoh paling jelas ada pada Honda Civic. Versi hybrid e:HEV sukses meraih lima bintang penuh karena dilengkapi fitur keselamatan lengkap, termasuk airbag tengah, seatbelt reminder belakang, hingga intelligent speed limiter. Namun, versi Civic bermesin bensin justru tidak dinilai alias “unrated” oleh ANCAP, lantaran tidak punya beberapa fitur vital yang dimiliki varian hybrid.
Kasus serupa juga terjadi pada Honda CR-V. Di Eropa, SUV ini dipersenjatai dengan sistem Honda Sensing 360 lebih canggih dan lengkap. Sementara di Australia, hanya dipasarkan dengan Honda Sensing standar dan tidak selengkap versi Eropa. Alhasil, skor Safety Assist turun jadi 68 persen dan akhirnya CR-V gagal dapatkan rating lima bintang, dan pastinya cuma dapat rating empat bintang saja.
Untuk Honda ZR-V, rating bintang memang sama dengan versi Eropa, yakni empat bintang. Tapi ANCAP sendiri menemukan perbedaan struktural seperti balok bumper depan dan tambahan penguat pintu belakang yang absen pada model Australia. Namun sampai saat ini Honda Australia masih mendalami masalah ini.
Kritik dari ANCAP
CEO ANCAP, Carla Hoorweg, menegaskan bahwa keselamatan konsumen Australia maupun Selandia Baru seharusnya tidak boleh kalah penting dibanding konsumen Eropa. Ia menyoroti fenomena beberapa produsen yang memilih menurunkan spesifikasi keselamatan di pasar dengan regulasi lebih longgar atau dianggap tidak terlalu menuntut oleh konsumen.
“Rating bintang memang jadi acuan penting, tapi konsumen perlu tahu bahwa perbedaan spesifikasi bisa membuat hasil uji keselamatan tidak sepenuhnya relevan,” jelasnya.
Apa Artinya untuk Konsumen?
Kasus Honda ini membuka mata bahwa rating keselamatan lima bintang belum tentu berlaku sama di semua pasar. Bagi konsumen, ini berarti perlu lebih kritis sebelum membeli. Jangan hanya melihat bintang di brosur, tapi juga pastikan fitur keselamatan yang ditawarkan di Indonesia atau Australia sesuai dengan standar global. Honda sendiri mengklaim tetap berkomitmen menghadirkan mobil aman untuk semua pelanggan, namun perbedaan spesifikasi ini jelas memunculkan pertanyaan: kenapa konsumen di luar Eropa harus menerima fitur keselamatan yang lebih sedikit? Lantas apakah Indonesia apakah bisa lakukan cara yang sama untuk menekan produsen otomotif untuk hadirkan Safety Assist seperti di Eropa?