DEC 27, 2021@13:30 WIB | 800 Views
Tiongkok dengan cepat menjadi konsumen kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia, dan untuk memuaskan dahaga akan kendaraan listrik, produsen seperti Tesla telah membuka pabrik di negara itu.
Tetapi saat produsen EV terbesar berjuang untuk memenuhi permintaan, mereka membuka pintu bagi pesaing lain untuk masuk. Merek seperti Nio bertujuan untuk mengambil sebagian besar pasar EV, dan Huawei adalah pemain terbaru yang memasuki ‘medan perang’. Kembali pada bulan Februari, ada rumor bahwa Huawei ingin membangun mobil listrik, dan pada bulan April, itu benar-benar terjadi ketika mengirimkan SF5, yang dikembangkan bersama dengan Cyrus.
Dan sekarang raksasa teknologi Tiongkok itu telah mengumumkan kendaraan baru yang akan menampilkan sistem operasi HarmonyOS-nya, yaitu Aito M5. Tujuan dengan Aito M5 adalah untuk mengambil Tesla Model Y, pilihan yang sangat populer di pasar Tiongkok.
Berbicara pada acara peluncuran produk musim dingin Huawei, Richard Yu selaku direktur eksekutif dan CEO kelompok bisnis konsumen Huawei, mengatakan bahwa M5 yang menggunakan listrik dan gas akan menawarkan daya dan jangkauan puncak yang lebih superior dibandingkan Model Y.
Hal ini jelas bukan perbandingan yang adil mengingat M5 akan mendapat manfaat dari tangki bensin penuh ketika baterainya habis, dan Yu menambahkan tentang penyempurnaan M5: "Anda akan tahu apakah itu premium atau tidak dari suaranya. Kami dapat menawarkan pengalaman dengan kualitas terbaik.”
Peran Huawei di M5 terletak pada sistem operasi infotainment mobil. Sistem operasi HarmonyOS terintegrasi penuh dengan produk Huawei lainnya, dan pelanggan bahkan dapat menggunakan jam tangan pintar Huawei sebagai kunci untuk menghidupkan kendaraan mereka.
Aito berada di bawah merek Seres, anak perusahaan Sokon yang berbasis di Silicon Valley. Perusahaan tersebut percaya bahwa mengubah mobil menjadi perangkat pintar yang mirip dengan ponsel adalah masa depan. Sistem HarmonyOS lahir karena kebutuhan sejak Google melarang perusahaan menggunakan sistem operasi Android-nya.
"Banyak putaran sanksi dalam tiga tahun terakhir telah menjerumuskan kita ke musim dingin terpanjang, karena tidak ada musim dingin selama tiga tahun," tambah Richard Yu. "Terlepas dari kesulitan besar kami telah menerima dukungan kuat dari konsumen dan mitra di seluruh dunia.”
M5 adalah mobil pertama yang memakai nama Aito, yang berarti ‘menambahkan kecerdasan ke otomatis’. Pengiriman M5 akan dimulai pada akhir Februari setelah Tahun Baru Imlek, dan akan dijual mulai dari 250.000 yuan atau sekitar Rp557 juta, lebih murah Rp70 jutaan dari Tesla Model Y. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber