MENU
icon label
image label
blacklogo

Hyundai Akan Berinvestasi 1 Miliar Baht Untuk Perakitan Baterai dan Produksi Kendaraan Listrik di Bangkok

AUG 07, 2024@18:15 WIB | 23 Views

Hyundai mungkin sudah memiliki pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia dan Singapura, tetapi tampaknya tidak akan berhenti sampai menguasai seluruh Asia Tenggara. Untuk itu, produsen mobil Korea itu telah menerima persetujuan atas rencana investasinya senilai total 1 miliar baht (Rp 450 miliaran) untuk perakitan kendaraan listrik dan baterai di Thailand, kata dewan investasi (BOI) negara itu hari ini (Rabu, 7/8).

Perusahaan akan membangun mobil melalui kemitraan dengan Pabrik Perakitan Otomotif Thonburi di Samut Prakan, tepat di sebelah selatan Bangkok; fasilitas tersebut telah merakit kendaraan Mercedes-Benz. Toyota dan Nissan juga memiliki pabrik di Samut Prakan.

Investasi Hyundai merupakan bagian dari tahap kedua dari tujuan Negeri Senyum untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik. Proyek yang dikenal sebagai EV 3.5 ini berlangsung dari tahun 2024 hingga 2027 dan bertujuan untuk mendorong investasi manufaktur di seluruh ekosistem kendaraan listrik, termasuk mobil, baterai, komponen, dan bahkan stasiun pengisian daya. Paket ini menawarkan insentif bagi produsen dan subsidi kendaraan listrik bagi pelanggan.

Semua ini dilakukan untuk mendukung tujuan negara agar kendaraan listrik mencapai setidaknya 30% dari total produksi otomotifnya pada tahun 2030. BOI mengatakan bahwa sejauh ini, 18 produsen mobil dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa telah mulai membangun kendaraan listrik di Thailand atau mengumumkan bahwa mereka akan mulai membangunnya dalam dua tahun ke depan. Dewan tersebut telah menyetujui investasi senilai total 80 miliar baht (RM10 miliar) dalam rantai pasokan kendaraan listrik.

"Masuknya Hyundai ke sektor kendaraan listrik Thailand merupakan perkembangan yang sangat positif, yang menegaskan daya tarik Thailand sebagai basis manufaktur sekaligus pasar yang penting," kata sekretaris jenderal BOI Narit Therdsteerasukdi. "Rantai pasokan Thailand yang kuat akan memungkinkan Hyundai untuk mendapatkan tidak kurang dari sepertiga bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkannya dari dalam Thailand, sehingga mendukung industri lokal."

Bagian terakhir ini penting karena, seperti yang dialami negara ini, beberapa produsen mobil khususnya dari Tiongkok tidak tertarik untuk mendapatkan suku cadang secara lokal meskipun merakit mobil mereka di sana. Hal ini menyebabkan setidaknya selusin produsen suku cadang tutup, situasi ini diperparah oleh penurunan penjualan mobil bertenaga bensin dan diesel, yang terhimpit oleh masuknya kendaraan listrik bersubsidi.

Bangkok Post melaporkan bahwa Thailand menyumbang 55% dari seluruh penjualan kendaraan listrik di ASEAN pada kuartal pertama tahun ini. (ibd)

Tags :

#
hyundai,
#
ev

X