MAR 19, 2018@22:00 WIB | 1,372 Views
Badan Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan bahwa pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan kepada dua korporasi otomotif asal Korea Selatan, KIA dan Hyundai mengenai kantong udara atau airbag yang bermasalah, setelah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa 4 orang di Negeri Paman Sam tersebut.
Instansi tersebut sedang mengkaji 425.000 mobil Kia Forte dan 2011 Hyundai Sonata produksi 2012-2013. Lembaga tersebut juga sedang menentukan apakah produsen otomotif lain juga menggunakan jenis kantong udara yang sejenis sehingga memiliki resiko keselamatan yang sama.
Hyundai sebelumnya telah menarik 154.753 Hyundai Sonata di Amerika Serikat, setelah adanya laporan korsleting listrik pada sistem kontrol kantong udaranya, meskipun sampai sekarang masalah tersebut belum juga usai.
Dilansir melalui autonews.com, Juru bicara Hyundai, Tim Trainor mengatakan produsen mobil Korea Selatan tersebut mengetahui laporan mengenai kecelakaan mobil produksinya yang menewaskan dua orang, dan menurutnya kecelakaan tersebut terjadi dalam kecepatan yang sangat tinggi. Trainor mengatakan Hyundai dan NHTSA bekerjasama dan mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung.
NHTSA mengumumkan dimulainya penyelidikan dalam dokumen yang ditampilkan dalam situs web pemerintah. Dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa instansi tersebut mengetahui enam kecelakaan dimana enam orang terluka saat kantung udara gagal mengembang dalam kecelakaan frontal, dimana kendaraan yang dipakai adalah Hyundai Sonata 2012 dan tahun 2013 serta Kia Forte tahun 2013.
Badan tersebut mengatakan bahwa modul pengontrol kantong udara dibuat oleh ZF Friedrichshafen-TRW, pemasok mobil Jerman yang mengakuisisi TRW Automotive Holdings Corp., pada tahun 2015. Juru bicara ZF mengatakan perusahaan telah mengetahui penyelidikan yang dilakukan instansi keselamatan lalu lintas AS itu. Pihaknya juga mendukung NHTSA untuk menyelidiki kasus airbag tersebut.
NHTSA juga meyakini bahwa KIA Forte produksi 2012 dan 2013 juga menggunakan unit kontrol airbag yang serupa dari perusahaan asal Jerman tersebut. Pabrikan mobil KIA mengatakan juga selalu memantau mengenai kinerja, kualitas dan keamanan dari KIA Forte keluaran 2012-2013. Perusahaan juga menambahkan bahwa korporasi siap bekerjasama dengan instansi tersebut sampai dengan pengujian kecelakaan tambahan jika diperlukan.
Di tahun 2014, Hyundai juga pernah “bermasalah” dengan instansi lalu lintas ini dan telah membayar denda sebesar US$17,3 juta dollar atau sekitar Rp.237 miliar rupiah.[pram/timbx]