JUN 13, 2019@14:00 WIB | 2,281 Views
Salah satu nama ikonik besar di dunia motorsport yang punya kekuatan untuk menyatukan seluruh negara dan jutaan penggemar dari seluruh dunia: adalah Scuderia Ferrari - tim paling sukses dalam sejarah Formula 1 – kini berusia 90 tahun pada tahun 2019. Nah, tak lengkap rasanya bila perayaan ulang tahun di Museum Ferrari di Maranello diadakan biasa-biasa saja. Mereka memutuskan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda.
Didirikan di Modena pada 16 November 1929 oleh Enzo Ferrari, Scuderia Ferrari telah menulis banyak prestasi yang paling tak terlupakan di dunia motorsport. Tim ini sendiri memulai eranya dengan menggunakan mobil Alfa Romeo yang dikenal sebagai Società Anonima Scuderia Ferrari. Dengan cepat melejit di hadapan publik Italia dan dunia, dengan cepat mempercayakan mobil-mobilnya balapnya dikendarai para pembalap terkemuka hingga kini dalam berbagai kategori.
Ini termasuk Mille Miglia, ajang pertama untuk Scuderia Ferrari pada tahun 1930, diikuti oleh Targa Florio, ajang balap pendakian bukit Trieste-Opicina dimana Tazio Nuvolari memberi kemenangan pertama kalinya bagi tim ini dan ajang ketahanan klasik seperti balapan 24 Jam di Le Mans, Daytona, Spa, dan Sebring 12 Jam, dan, tentu saja, Formula 1.
Mobil-mobil yang ditampilkan dalam pameran "90 Tahun" ini adalah bukti sejarah yang mulia itu, dimulai dengan Alfa Romeo 8C 2300 Spider, yang menjadi mobil pertama yang digunakan tim Prancing Horse itu sebagai bagian dari livery-nya saat turun di Le Mans pada 1932. The Mobil terakhir dari pameran ini adalah SF71H: mobil single seater Sebastian Vettel dan Kimi Räikkönen yang dipakai musim F1 lalu.
Dalam pameran tersebut, celah waktu yang memisahkan kedua mobil ini diisi dengan serangkaian mobil F1 yang tak terlupakan. Ada Ferrari 500 F2, di mana Alberto Ascari memenangkan dua gelar dunia berturut-turut pada tahun 1952 dan 1953, dan Ferrari D50 yang dikendarai Juan Manuel Fangio untuk meraih keempat dari lima gelar juara dunianya.
Yang juga ditampilkan adalah Ferrari Dino 246 F1 yang membantu Mike Hawthorn mengalahkan Stirling Moss dalam perebutan mahkota Juara Dunia dengan selisih satu poin. Seri berlanjut dengan Ferrari 156 F1 yang memberi John Surtees pada tahun 1963 - satu-satunya orang yang menjadi juara dunia di ajang balap dua dan empat roda – sebuah kemenangan pertamanya.
Juga ditampilkan adalah 1975 312 T dengan gearbox melintang yang revolusioner yang membantu Niki Lauda muda untuk memenangkan gelar Juara Dunia pertamanya, dan 312 T4 di mana Jody Scheckter mengambil gelar Pembalap pada tahun 1979. Tidak ketinggalan adalah Ferrari F2004, mobil tempat Michael Schumacher mengantarkan 13 kemenangan - termasuk enam kemenangan berturut-turut - untuk meraih gelar Juara Dunia terakhirnya pada tahun 2004.
Menggulir daftar panjang sedikit lebih jauh, adalah F2007, di mana Kimi Räikkönen membawa gelar Pembalap kembali ke Maranello, setelah perlombaan epik untuk menang di Brasil, merebut gelar dengan selisih satu poin.
Semua mobil ini secara brilian merangkum dan melambangkan impian Enzo Ferrari, dan komitmen, tekad, dan semangat untuk berinovasi dari tim paling sukses dalam sejarah Formula 1. Raihan 31 gelar dunia (15 Pembalap dan 16 Konstruktor) adalah sebuah rekor tiada bandingnya bahwa tim Maranello terus mempertahankan dan menjalani setiap musim dengan semangat yang sama seperti 90 tahun lalu.
Pameran ini juga memberi penghormatan kepada kemenangan Ferrari dalam kategori mobil balap. 166 MM ikut ditampilkan dalam pameran, misalnya, memberi Ferrari kemenangan pertama dalam ajang 24 Hours of Le Mans 70 tahun yang lalu, diikuti oleh kemenangan di 24 Hours of Spa dan Mille Miglia. Mobil 275 P, di sisi lain, mendominasi ajang 12 Hours of Sebring pada tahun 1964 sebelum memenangkan Nürburgring 1000km dan 24 Hours of Le Mans. [bil/timBX]