MAY 21, 2018@22:00 WIB | 1,299 Views
(Headrest berfungsi lebih dari sekadar penyangga kepala)
Banyak orang yang masih salah paham dengan kapasitas angkut sebuah mobil. Jika mobil tersebut berkonfigurasi dua baris bangku, maka mereka kerap mengisinya dengan lima orang penumpang.
Begitu juga ketika ada sebuah mobil yang memiliki konfigurasi tiga baris bangku. Banyak orang yang biasanya suka langsung mengangkut hingga delapan orang sekaligus ke dalamnya.
(Contoh mobil berkonfigurasi dua baris bangku)
Sebenarnya, daya angkut sebuah mobil tidak selalu berpatokan pada jumlah baris bangkunya. Untuk mengetahui kapasitas angkut penumpang sebuah mobil yang sebenarnya, maka kita perlu melihat jumlah headrest-nya.
Jika ada sebuah mobil berkonfigurasi dua baris bangku tapi headrest-nya ada empat buah, maka mobil tersebut mempunyai kapasitas angkut penumpang maksimal sebanyak empat orang, dan begitu juga seterusnya.
(Contoh mobil berkonfigurasi tiga baris bangku)
Kenapa jumlah headrest dijadikan patokan untuk mengetahui kapasitas penumpang yang sebenarnya? Karena jika mobil tersebut dimuati penumpang yang jumlahnya lebih banyak dari total headrest yang ada, maka itu dapat mencelakakan penumpang yang tidak kebagian headrest.
Seandainya terjadi kecelakaan yang cukup parah, maka orang yang duduk di bagian bangku yang tidak ada headrest-nya bisa mengalami patah leher. Resiko itu bisa terjadi karena saat badannya terlempar ke belakang, tidak ada headrest yang menahan kepalanya.
(Ilustrasi mobil berkonfigurasi 5+2)
Lantas, saat ini ada beberapa mobil yang berkonfigurasi 5+2, apakah mobil tersebut pantas untuk dimuati tujuh orang penumpang? Dalam kasus ini, kapasitas sebenarnya dari mobil tersebut adalah lima orang.
Bangku baris ketiganya yang bisa diduduki oleh dua orang penumpang itu hanya boleh dipakai dalam kondisi darurat, dan hanya anak-anak saja yang layak untuk menempati tempat tersebut. (apsg/timBX)