DEC 30, 2023@14:00 WIB | 319 Views
Dalam beberapa tahun terakhir, Ducati kembali menjelma menjadi salah satu pabrikan yang kembali menguasai MotoGP. Raihan dua kali juara dunia pembalap dan konstruktor menjadi bukti betapa perkasanya pabrikan asal Italia ini. Tapi banyak yang belum tahu, kalau kebangkitan Ducati ini sejatinya sudah dimulai sejak tahun 2015 silam.
Melansir Motorsports.com, Jumat (29/12/2023), Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi menyebut bahwa awal mula kesuksesan mereka sejak mengembangkan motor GP15. Disebutkan motor ini merupakan awal evolusi panjang yang sudah dirintis dan tetap dipertahankan hingga motor GP23 tahun 2023 ini.
Ia menambahkan, bahwa sejak kedatangan Gigi Dall’Igna juga mengubah mindset motor Ducati yang terkenal sulit dikendalikan pembalap. “Selama bertahun-tahun, kami mencoba mengambil mindset motor GP15 yang terus diberikan ubahan agar tetap update dan bisa dikendarai oleh semua pembalap”, ungkapnya.
Berkat kerja keras Dall’Igna, Tardozzi, serta engineer Ducati membuat motor mereka kini menjadi penguasa grid MotoGP. “Kami berhasil mengubah mindset yang awalnya motor Ducati hanya bisa dikendalikan Casey Stoner, kini sudah ada di titik ada delapan motor di grid dan bisa tampil kompetitif”, tambahnya.
Sebelum evolusi di 2015, Ducati memang dikenal sebagai motor yang sulit dikendalikan. Bahkan sekelas Valentino Rossi saja hanya sanggup berada di tim Ducati selama dua tahun. Namun seiring berjalannya waktu, Ducati terus menjelma menjadi pabrikan yang bisa menguasai MotoGP era modern.
Bahkan di tahun 2023 ini saja, ada delapan motor di empat tim berbeda yang menggunakan motor Ducati Desmosedici. Hasilnya Ducati meraih Triple Crown alias juara dunia pembalap yang diraih Pecco Bagnaia, juara dunia konstruktor, dan juara dunia tim yang diraih tim satelit mereka, Pramac Racing. [edo/timBX]