

OCT 10, 2025@13:23 WIB | 171 Views

Lamborghini akan segera memutuskan apakah Lanzador akan memiliki powertrain listrik murni atau memilih sistem hibrida plug-in.
Lanzador listrik seharusnya hadir sebelum akhir dekade ini, tapi melambatnya penerimaan kendaraan listrik khususnya pada tingkat pasar ini, membuat Lamborghini gamang.
CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann, mengakui perubahan tren pasar itu membuat perusahaannya kebingungan untuk memilih powertrain yang tepat untuk Lanzador.

Dalam wawancaranya dengan Autocar, ia ingin mempercepat pengembangan mobil ini dan powertrain sangat krusial. Untuk itu ia memutuskan agar masalah ini tidak berlarut-larut maka keputusan final akan datang pada minggu ke-3 Oktober 2025.
“Dengan Lanzador, kami perlu memutuskan apakah [itu akan menjadi] PHEV atau listrik dalam beberapa minggu ke depan.” ujar Stephan.
Ia juga menyebutkan powertrain BEV atau baterai tidak akan menjadi pilihan alternatif untuk Lanzador. Masalah utamanya adalah bobot dari baterai EV yang masih tidak bersahabat dengan DNA Lamborghini sebagai supercar super kencang berbobot ringan.
Lanzador listrik rencananya akan memiliki daya hingga 1350bhp dan perangkat pengisian daya 980v, sementara versi hibrida plug-in dari konsep 2+2 akan menggunakan pengaturan serupa dengan V8 twin-turbo dan motor listrik yang ditemukan pada Urus dan Temerario.

Ketika ditanya tentang EV Ferrari pertama, Winkelmann tidak mau berkomentar banyak sebagai kompetitor. Ia hanya menyebut, “Kami fokus ke diri sendiri, kami tetap mengamati Ferrari dengan Electtrica tapi hanya sebatas itu”.
Winkelmann mengatakan tantangan terbesar perusahaan adalah mencapai standar emisi global. Ia mengakui, ini lebih menguras energi untuk dipikirkan karena peraturan emisi sangat beragam di setiap wilayahnya.
“Kami akan memenuhi [target emisi] Euro 7, yang merupakan langkah besar. Namun, di AS, aturannya berbeda. Kami harus mulai fleksibel dan waspada dalam hal ini. Lebih menguntungkan untuk terus memproduksi mobil PHEV.” jelasnya. [wic/timBX]