MAY 23, 2023@14:10 WIB | 365 Views
Transformasi bisnis yang dilakukan oleh Lotus di era elektrifikas terbilang berjalan mulus. Lotus pun sudah memiliki rencana untuk terus memproduksi EV terbaik dengan beragam model termasuk untuk model wagon.
Namun, bos Lotus Mike Johnstone mengungkapkan perusahaannya kini hanya berfokus di model sedan dan crossover yang memang menjadi pilihan utama pasar. Sedangkan untuk model wagon tetap ia tangguhkan setidaknya hingga 2026 mendatang.
Artinya, wagon atau turunan lainnya tidak akan keluar dalam tiga tahun ke depan. Johnstone mengisyaratkan masa depan dapat membawa perluasan jajaran di luar portofolio enam mobil yang direncanakan.
"Selera konsumen berubah, segmen pasar baru muncul, dan teknologi baru ikut bermain yang berarti kami dapat melakukan berbagai hal dengan cara yang berbeda." ujarnya.
Berada di bawah payung perusahaan besar Geely, Lotus telah menemukan kembali dirinya sendiri di dunia kendaraan listrik. Di pasar kendaraan listrik, perusahaan sudah memilki 2 unit yakni Evija Hypercar dan Eletre SUV.
Lotus bisa menjadi contoh sebuah brand yang sukses reborn dan rebranding. Lewatlah sudah hari-hari ketika Norfolk dulu hanya menjual mobil sport karena Emira – model ICE terakhir merek – tersedia bersama dua model listrik: Evija hypercar dan Eletre SUV.
Johnstone membeberkan keberhasilan shifitng ini, yakni meniru kesuksesan Porsche. Porsche berevolusi dari marque mobil sport menjadi pembuat mobil lengkap . Penggemar mungkin tidak senang tetapi strategi bisnis ini telah memungkinkan orang-orang dari Zuffenhausen mendanai pengembangan jajaran 718 dan 911 dengan uang yang diperoleh dengan menjual Cayenne dan Macan bervolume tinggi. [wic/timBX].
