OCT 02, 2017@11:10 WIB | 1,736 Views
Hasil sensasional berhasil ditorehkan pebalap andalan dari Elig Racing Team, Muhammad Ichsan dalam lanjutan seri 5 kejuaraan balap touring Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2017 yang berlangsung pada Minggu (24/9) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Performa M Ichsan yang akrab disapa Ichan kembali menjadi buah bibir. Meski dirinya sempat mengalami masalah di sesi kualifikasi dan hanya menempati posisi start 17 namun Ichan mampu merangsek ke depan dan menyalip pebalap di depannya.
Ditemui usai podium Ichan menjelaskan, bahwa kunci suksesnya meraih kemenangan di seri 5 kemarin adalah karena dirinya melakukan teknik late braking. Bukan cuma, itu dalam melakukan teknik tersebut Ichan dibantu oleh performa Elig Brake.
"Start dari posisi 17 sebenarnya sempat membuat saya sedikit frustasi. Jika ingin naik podium tentunya saya harus ngepush untuk mengejar satu per satu lawan, dan mau tidak mau saya harus terus melakukan late braking terhadap lawan di setiap tikungan untuk memperbaiki posisi," kata Ichan.
Dalam balapan, late braking adalah salah satu trik yang sering digunakan banyak pebalap untuk melakukan overtake, perpaduan antara titik pengereman dan timing yang tepat dan tentunya sangat membutuhkan peranan rem sebagai faktor utama. Andai kualitas rem tidak mumpuni mustahil hasil trik ini dilakukan di sepanjang balapan.
"Performa Elig Brake di lintasan terbukti sangat mumpuni dan konsisten di sepanjang balapan bahkan untuk suhu dan temperatur panas di Indonesia, ini sangat berbeda dengan performa produk aftermarket lainnya. Saya merasa tidak percaya start dari urutan 17 dan berakhir di podium pertama," beber Ichan.
Sedikit informasi, bahwa hal yang paling membedakan antara Elig brake dengan merk lain dan salah satunya adalah material produk Elig yang berbahan Ceramic Organic dan Sinter Organic. Data ini membuat kampas rem Elig di atas level OEM bahkan untuk tipe standard, begitu pun dengan produk rem untuk kendaraan roda dua.
"Material OEM adalah bahan organic dan rata-rata barang aftermarket di pasaran umumnya ceramic, Elig beda sendiri di pasaran karena bahan hybrid dari keduanya, yaitu bahan ceramic organic dengan formulasi EFT (Elig Friction Technology) yang lahir dari penggabungan tiga negara antara lain Jepang, USA, dan Taiwan," jelas Christopher Pattuwo saat dikonfirmasi mengenai perbedaan Elig dengan brand lain. [yus/timBX]