AUG 15, 2024@11:23 WIB | 238 Views
Mazda telah mengonfirmasi sedan listrik yang diproduksi di China, EZ-6, akan diekspor ke pasar Eropa. Negara pertama di Eropa yang akan disambangi EZ-6 di musim gugur tahun ini adalah Inggris.
Ekspor ke Eropa ini tidak direncanakan dari awal oleh pihak Mazda. Bahkan pabrikan memberikan indikasi hanya menjual EZ-6 untuk pasar dalam negeri China.
Keputusan untuk melakukan ekspor didasarkan dari adanya perjanjian terbaru antara Mazda dan Changan. Perjanjian tersebut terkait kerja sama ekspor kendaraan listrik dan akan menjadikan pabrik produksi EZ-6 menjadi poros baru untuk basis penelitian dan pengembangan energi baru untuk pasar global.
Hadirnya EZ-6 di Eropa membuat Mazda akan head to head pemain lain di segmen EV listrik premium seperti BMW dan Tesla. Ekspor ini juga sekaligus usaha Volvo mengembalikan kejayaan perusahaan di masa lalu, karena, saat ini Mazda hanya menjual satu model EV di Eropa.
Model MX-30 yang saat ini menjadi andalan tidak memberikan cuan yang besar pada paruh pertama ini. Catatan penjualannya hanya mencapai 5%, atau sekitar setengah dari Toyota dan seperempat dari Lexus.
EZ-6 akan ditawarkan sebagai EV dengan motor berdaya 218bhp yang dipasang di belakang dan perkiraan jangkauan 373 mil atau sebagai REx (opsi yang semakin populer di Cina) dengan klaim jangkauan total sekitar 745 mil.
Interiornya, seperti kebanyakan kendaraan listrik pasar Cina, bergaya minimalis namun mewah yang mengutamakan kontrol sentuh dan suara, didominasi oleh layar sentuh infotainment 14,6 inci dan kontrol fisik terbatas pada tombol haptik di roda kemudi. [wic/timBX]