

DEC 23, 2025@13:00 WIB | 57 Views
Ini adalah Mazda RX-7 Efini, model yang sejak 10 tahun lalu, sekarang, sampai 10 tahun ke depan tetap jadi mobil idaman banyak orang. Mobil ini punya daya tarik yang susah dijelasin pakai kata-kata.
Enggak standart, Mazda RX-7 Efini ini sudah dimodifikasi full spec. Aura, suara, dan karakter mesinnya bikin siapa pun langsung jatuh cinta. Daya tarik inilah yang bikin harga FD3S gak mau turun-turun, meskipun usianya sudah lewat 20 tahun.
Harganya masih mahal, dan kalau mau beli, siap-siap tunai karena hampir mustahil dapat kredit bank alias bisa dicicil. Gak usah cicil deh,kalaupun punya uang cash juga enggak mudah karena mobilnya saja sudah langka Pals hehe.
Versi RX-7 Efini, Lebih Langka!
RX-7 Efini ini seolah punya kasta sendiri. Unit berwarna hijau unik ini dimiliki oleh seorang pengusaha muda yang sukses. Basis mobilnya adalah RX-7 Efini keluaran tahun 1992 dengan mesin 13B-REW twin turbo.
Berbeda dengan RB26DETT yang twin turbo-nya bisa agresif, sistem twin turbo di 13B-REW ini tergolong lemah karena pakai sistem sequential. Turbo pertama bekerja di tekanan 0,7 bar mulai 1.800 rpm, lalu turbo kedua menyusul di sekitar 4.000–4.500 rpm dengan tekanan yang sama.
Sistemnya kompleks dan justru bikin banyak tuner kurang suka, karena susah banget bikin setup twin turbo ini benar-benar kencang. Itulah kenapa mayoritas RX-7 akhirnya dikonversi ke single turbo.
Dapur Pacu Ikut Diupgrade
RX-7 Efini ini juga mengikuti jalur tersebut. Dua turbo kecil bawaan digantikan dengan turbo tunggal HKS T04R.
Untuk pendukungnya, dipasang blow-off valve Sard, intercooler custom dengan pipa aluminium, wastegate Trust 48 mm, custom downpipe 3 inci, dan knalpot Trust titanium.
Di sinilah ciri khas rotary terasa banget. Suaranya melengking tajam dan gak ada satu pun mesin lain di dunia ini yang bisa menirunya.
Mesin rotary memang simpel dan minim komponen bergerak. Upgrade biasanya fokus ke bagian eksternal. RX-7 ini memakai pulley Greddy, sistem pengapian HKS Twin Power Performance, serta pompa bahan bakar ganda tipe racing untuk suplai bensin yang lebih stabil.
Aksesori tambahan seperti Greddy oil catch tank (bubble tank) dan filter udara K&N bikin baterai harus dipindahkan ke bagian bagasi belakang. Sistem pendinginan juga diperkuat. Dipasang radiator Koyo lengkap dengan dua kipas tambahan.
Mesin rotary terkenal sensitif panas. Salah sedikit, mesin bisa overheat dan mulai bermasalah di apex seal, yang ujung-ujungnya bisa bikin AC gak dingin sampai masalah berantai lainnya.
Bukan penyakit kronis, tapi pencegahan tetap wajib. Apalagi ECU yang dipakai A’PEXi Power FC, jadi kontrol boost harus benar-benar aman.
Urusan pemindahan tenaga, RX-7 ini gak butuh transmisi ribet enam percepatan atau dual clutch. Ini mobil sport murni. Dipasang kopling ARC twin plate, yang karakter kerasnya sudah pasti kerasa di kaki kiri, tapi sepadan dengan performa yang dihasilkan.
Secara bawaan saja, RX-7 Efini sudah rendah dan handling-nya terkenal mantap. Layout mesinnya FMR (Front Mid-Rear Drive) karena posisi mesin berada di belakang sumbu roda depan.
Hasilnya distribusi bobot hampir sempurna, 50:50. Bobot mobil ini juga ringan, kurang dari 1.350 kg, makanya akselerasinya brutal.
Power Engine Besar, Upgrade Undercarriage Maksimalkan Handling
Untuk menyeimbangkan performa, suspensi diganti Bilstein adjustable, setelannya keras dan jelas bukan buat yang suka empuk-empuk.
Di sektor pengereman, kaliper standar masih dipertahankan, tapi cakram diganti tipe high-temperature, dipadu kampas rem Endless.
Traksinya dipercayakan pada ban Toyo T1R, dipasang ke velg Work Emotion CR Kai ring 18 dengan setup ukuran depan-belakang berbeda alias belang.
Interior Dibikin Nyaman Tapi Berdarah Racing
Masuk ke interior, konsepnya bukan full racing ekstrem. Awalnya mobil ini pakai jok Bride Low Max full bucket, tapi karena terlalu ribet untuk keluar masuk, akhirnya diganti kembali ke jok standar Efini.
Untuk aksesorinya tetap serius,coba perhatikan Pals banyak gauges fungsional yang terpasang untuk membantu mengontrol kondisi performance mobil.
Mulai dari tachometer dan shift light Auto Gauge, meter Defi lengkap dengan Defi Control Unit, turbo timer Apexi, speed meter Pivot, Blitz Dual SBS Boost Controller, setir dan knob Momo, carbon toggle switches, seatbelt racing Sparco, head unit Kenwood, dan audio system Epsilon.
Eksterior Jadi Kunci Utama, Bikin Ngiler
Bagian eksterior juga gak main-main. Bumper depan C-West, rear diffuser Top Secret, GT wing tinggi Top Secret, serta kap mesin carbon Kevlar.
Kalau diperhatikan, bagian belakang terlihat lebih lebar. Itu karena RX-7 ini sudah menjalani custom widebody, sebab dalam kondisi standar, bodi FD3S sebenarnya tergolong kecil.
Keseluruhan build RX-7 Efini ini jelas bukan proyek asal pasang. Semua part punya fungsi, merek jelas, dan saling mendukung.
Inilah contoh RX-7 yang bukan cuma cakep dilihat, tapi juga siap diajak lari kencang dengan karakter rotary yang liar tapi tetap terkontrol.
Secara keseluruhan, RX-7 Efini ini adalah contoh modifikasi yang matang. Semua part yang nempel punya fungsi jelas, merek terpercaya, dan tetap menjaga karakter asli rotary.
Clean, fungsional, dan galak, RX-7 seperti inilah yang bikin nama Efini tetap hidup sampai sekarang di dunia JDM.
[ziz/timBX/berbagaisumber].