JUL 16, 2020@19:00 WIB | 1,192 Views
Selama bertahun-tahun, mesin Formula 1 telah menggunakan turbocharger elektrik dengan motor listrik yang terpasang pada poros yang menghubungkan kompresor dan roda turbin. Efeknya hampir tidak ada turbo lag, karena motor listrik memutar kompresor dan turbin jauh lebih cepat daripada sistem gas buang. Dan melihat potensi dari teknologi itu, Mercedes-AMG merencanakan sistem serupa digunakan untuk produksi mobil komersil.
AMG mengumumkan bahwa mobil-mobil yang dibuat akan menggunakan turbocharger elektrik yang dikembangkan dengan Garrett dalam model produksi masa depan.
Juru bicara Mercedes mengatakan kepada Road & Track bahwa turbo ini akan digunakan pada varian 2.0G M139 AMG yang saat ini digunakan pada mobil seri 45 terbaru. Mercedes sendiri belum mengumumkan turbo ini akan debut pada model apa, namun perlu dicatat bahwa tahun lalu, tersiar kabar bahwa AMG mungkin meninggalkan V-8 untuk C63 berikutnya, dan bukannya mengadopsi semacam empat silinder.
Turbocharger elektrik baru ini tampaknya sangat menarik. Idenya adalah untuk memadukan respon cepat turbo yang lebih kecil dengan kapabilitas pembangkit tenaga besar. Seperti halnya F1 MGU-H, motor listrik dipasang langsung ke poros yang menghubungkan roda turbin dan kompresor. Motor didorong dari sistem listrik 48 volt dan mulai memutar roda kompresor sebelum gas buang memutar turbin.
Bahkan, pihak Mercedes-AMG membuat klaim berani tentang hasilnya. "Turbo lag (respons lambat dari turbocharger konvensional) dihilangkan oleh motor listrik," kata merek dalam siaran pers.
Motor listrik, yang lebarnya 1,6 inci, membuat roda kompresor berputar bahkan ketika pengemudi tidak menggunakan throttle, jadi tidak perlu menunggu untuk kembali ke daya. Mercedes mengatakan motor listrik juga membantu meningkatkan torsi low-end, dan pada akhirnya, mungkin dapat mengeluarkan energy sendiri seperti halnya MGU-H.
M139 menawarkan maksimum 414 hp dan torsi 369 lb-ft, dan tidak jelas bagaimana angka-angka ini akan berubah dengan penambahan turbocharger elektrik baru.
Mercedes mengatakan kepada Road & Track bahwa "penggunaan turbocharger elektrik tidak ditujukan untuk mencapai daya tertinggi, teknologi ini lebih meningkatkan efisiensi, perilaku respons dan rentang kecepatan yang dapat digunakan dari mesin yang diisi daya".
Perlu juga dicatat, ini berbeda dari kompresor listrik yang digunakan AMG pada mobil seri 53. Unit itu adalah kompresor terpisah yang digerakkan oleh motor listrik, yang mengalirkan udara ke mesin secara langsung atau turbocharger. Tujuannya sama, tetapi ini adalah perangkat terpisah dari turbocharger.
Mercedes akan menggunakan turbocharger elektrik serupa di ONE hypercar, yang meminjam mesin dari mobil F1 2017. Dan perlu diingat juga, teknologi F1 modern akan hadir di mobil-mobil produksi. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber