APR 26, 2018@14:00 WIB | 1,283 Views
Setelah menambah kapasitas produksi, akhirnya Mitsubishi Motors melakukan ekspor Xpander, dari fasilitas perakitan Mitsubishi Motors di Bekasi, Indonesa. Adapun Filipina akan menjadi negara tujuan ekspor pertama kendaraan ini untuk wilayah ASEAN, yang akan diikuti oleh Thailand, Vietnam dan beberapa pasar internasional lainnya di bulan mendatang. Mereka menargetkan sekitar 30.000 unit MPV diharapkan dapat diekspor pada tahun pertama.
(Jokowi dan Menperin meresmikan peluncuran ekspor Xpander)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bergabung bersama Chief Executive Mitsubishi Motors, Osamu Masuko dalam sebuah upacara untuk menandai peluncuran ekspor Xpander, setahun setelah peresmian pabrik kendaraan di Bekasi.
Acara ini menjadi tonggak ekspor pertama untuk kendaraan Mitsubishi Motors dalam skala besar dari Indonesia yang terjadi atas dukungan kuat dari pemerintah Indonesia dan juga mitra perusahaan manufaktur Mitsubishi Corporation (MC) dan PT Krama Yudha (KY).
(Mitsubishi menargetkan 30.000 unit MPV dapat diekspor pada tahun 2018)
“Saya gembira melihat perusahaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia, yang telah begitu mendukung sejak pertama kali kami ada, hampir 50 tahun yang lalu. Ekspor XPANDER merupakan tonggak penting dalam rencana bisnis kami yang sedang berlangsung, serta lebih jauh lagi menambah kuat pondasi kami di ASEAN, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan kami di kawasan ini”, ungkap Osamu Masuko, Chief Executive Mitsubishi Motors.
(Xpander siap dikirim ke kawasan Asean)
Saat ini 50% dari kapasitas produksi pabrik kendaraan Mitsubishi Motors di Bekasi diperuntukkan bagi Xpander, yang mampu menghasilkan 160.000 unit per tahun. Untuk kebutuhan ekspansi ke pasar ekspor dan memenuhi permintaan domestik yang signifikan di Indonesia, Mitsubishi Motors telah memberlakukan dua shift pada Oktober lalu, dan mulai bulan Juli mendatang berencana untuk menaikkan produksi ke angka 10.000 unit per bulan setelah investasi yang dilakukan pada proses welding dan assembly.
Perusahaan menyerap 3.000 tenaga kerja pada pabrik kendaraan di Bekasi, dan menambah lebih dari 400 karyawan untuk mendukung peningkatan produksi. Perkembangan jaringan rantai pasokan di Indonesia juga tumbuh dengan melibatkan manufaktur lokal. (alx/timBX)