JUL 22, 2024@20:00 WIB | 270 Views
Wuling Air Ev masih menjadi yang terlaris, sejak peluncuran hingga per Juni 2024, jumlahnya mencapai 15048 unit secara wholesales. Namun kinerja bulanan, tren kepemiiikan Air Ev mulai digantikan dengan kehadiran Wuling Binguo dan Cloud. Wuling Binguo periode Januari hingga Juni 2024 ketiga variannya tercatat terjual 3139 unit, diikuti penjualan dengan Wuling Cloud yang mencapai 1547 unit di periode yang sama.
Menurut data berdasarkan kepemilikan Wuling Air EV di tanah air masih yang tertinggi, begitu juga sektor modifikasinya yang mulai digemari. Dua mobil Wuling Air EV ini bisa menjadi pattern bagaimana Air EV tampil makin easy to personalize, dan tampil di Booth Wuling GIIAS 2024.
Pertama Wuling Air EV dengan warna biru pastel. Dewangga Alam si owner telah memodifikasi dari warna dan rubahan body secara minor. Selain warna, modifikasi menggunakan front lamp biru yang selaras dengan warna bodinya. Tambahan wide body pada bagian atas fender serta side cladding membuat para pecinta Air EV makin terbuka mindset untuk modifikasinya. Beberapa rubahan bisa terlihat pada front bumper dan diffuser, membuat mobil ini makin sporty. Splitter depan dan side skirt juga membuat tampilan sporty.
Apalagi rubahan velg dengan gaya dual tone hitam dan raw alumiunium, dengan gaya celong (convace) membuat tampilan makin sporty. Antara bibir velg ke center bore tidak rata alias lebih rendah center bore dari lips velg.
Personalisasi lainnya antara lain, tambahan box pada sisi kanan dan kiri mobil, terinspirasi seperti kepala orang yang menggunakan headset.
"Wuling Air Ev punya bentuk yang compact dan jarak tempuhnya bisa mencapai 300 kilometer. Dengan ukurannya yang mungiil, gampang untuk cari parkir. Alasan personalisasi ini jelas, karena jumlah Air EV tidak sedikit pemiliknya. Apalagi kalo berjajar di parkiran, membuat bingung yang parkir, tanpa melihat Nopol. Kita sudah tahu dengan gaya modifikasi dan warnanya," papar Dewangga Alam.
Untuk pilihan warna cenderung ke fountain blue. Gaya personalisasi lebh ke diecastnya Tamiya, dalam skala 1:1. "Jadi warna-warna Tamiya itu kan kalau tidak biru, merah gitu kan tapi merah kan nggak ada. Adanya pink kan gitu kan. Tapi birunya yang masuk. Di beberapa Tamiya ada yang warna biru itu soalnya masa kecil saya mengoleksi Tamiya,” tambahnya.
Interiornya dimodifikasi dengan mengganti warna jok menjadi biru dan hitam, menyesuaikan tema mobilnya.
Sementara Sakura, pemilik Air EV lainnya punya gaya modifikasi yang tak kalah unik. "Air ev milik saya cenderung untuk keperluan antar jemput anak. Modifikasi di pakai ban tapak lebar, dengan cover hitam dan kuning dan emlem Wuling pada bagian center bore. Kadang malah saya gunakan untuk pulang pergi Cikarang Bandung Cikarang. Dengan ban tapak lebar, Wuling Air EV jauh lebih proper untuk perjalanan antar kota," ungkap Sakura.
Personalisasi fungsional yang Sakura lakukan pun mencakup penambahan roofbox pada mobilnya agar dapat menyimpan lebih banyak barang. Selanjutnya, Sakura menambahkan lagi ruang kompartemen di tengah yang juga memiliki fungsi sebagai sandaran tangan agar perjalanan terasa lebih nyaman dan santai. Tidak ketinggalan, penambahan port USB disana agar ia bisa mengisi daya baterai gawainya.
Melalui semua kreasinya ini, Sakura merasa kesan Air ev sebagai mobil kecil yang hanya bisa dipakai di perkotaan saja, ternyata jadi bisa dipakai untuk perjalanan jarak jauh. “Karena ubahannya menjadikan air ev jadi kendaraan yang lebih bermanfaat dan penambahan modifikasinya untuk sesuai kebutuhan,” tutup Sakura.[Ahs/timBX]