AUG 19, 2022@12:00 WIB | 1,080 Views
Kembali bersama Boy Prabowo selaku host, Blacktalks kali ini masih membahas seputar dunia otomotif terkait dunia motor bebek dan motor matic. Narasumber berasal dari dua orang yang bisa disebut sebagai enthusiast roda dua yaitu bro Byon dan Yoga.
Menurut bro Yoga yang hobi ngoprek motor, matic berbodi gambot terlihat lebih unik, elegan, dan lebih enak untuk dimodif. Sementara itu bro Byon memiliki koleksi motor bebek Astrea dan yang menjadi idolanya adalah Astrea Prima dan motor pertamanya Astrea Grand 95.
Motor bebek memang sedang merosot dari segi populasi tergeser dengan motor dengan transmisi otomatis, namun bukan berarti motor bebek mati total. Selain masih ada beberapa yang lebih nyaman dengan motor bebek, motor jenis ini justru semakin populer sebagai motor hobi atau motor yang digunakan untuk fungsi kesenangan pribadi bukan untuk penggunaan sehari-hari.
Byon selaku pegiat motor bebek khususnya jenis Honda Astrea mengungkap jika kegemarannya itu berlandaskan kecintaanya akan sejarah pribadi. “Gue itu sebenernya dulu pengennya motor kopling, motor laki, kayak RX-King, RX-K, atau RX-S, cuma waktu itu Gue dibeliin bokap motor bebek Astrea Grand. Dari situlah mulai Gua tergila-gila motor bebek.” Kata Byon.
Di sisi lain, Yoga sebagai owner bengkel YMS mengatakan “Gue dari dulu emang demen motor matic, sempat pake motor matic kecil, cuma pas keluar motor matic cc gede, semakin Gue suka. Yah, matic 150cc ke atas lah.” ungkapnya.
“Kenapa Gue suka dan terjun ke dunia performance motor matic, karena Gue liat itu cc-nya udah gede, dimodif kayaknya enak ni. Selain Gue suka looks-nya, kayaknya buat dinaikin performanya juga oke buat dioprek.” Sambung Yoga yang sedari dulu gemar ngoprek motor matic.
Baca juga: Cek Motor Bekas Matic
Ketika Boy bertanya mengenai modif performance yang dilakukan Yoga di bengkelnya, Ia berujar “Gue main modif plug and play dan juga custom, kayak stroke up, bore up, keperluan touring, sampe balap kta juga bisa.“
Berbicara mengenai kekurangan motor bebek dibandingkan motor matic, memang tak akan jauh-jauh dari faktor kepraktisan, tidak perlu oper gigi saat berkendara, dan beberapa faktor lainnya. Namun ternyata menurut Yoga, motor matic pun ada kekurangannya. “Nomor satu sih bensin lebih boros, perawatan juga cenderung lebih mahal dari motor bebek, dan juga secara standar akselerasi masih kalah dari motor bebek, walau itu bisa ditingkatkan.” Ungkap Yoga.
Menutup obrolan, Boy sang host mengatakan jika motor bebek sesungguhnya tak benar-benar mati dan akan terus hidup di tangan pehobi. Sedangkan untuk motor matic tetap jadi motor pilihan jaman sekarang dan di era mendatang sebelum invasi besar-besaran motor listrik. [leo/dera/timBX]