JAN 09, 2019@20:00 WIB | 3,984 Views
Empat tahun sudah Lamborghini meluncurkan varian Huracan, kemudian disusul dengan kehadiran New Huracan Performante pada pertengahan tahun 2017, dengan Huracan Performante yang mencatatkan waktu 6 menit 52,01 detik, merobek catatan mobil produksi di Nurburgring. Huracan Performante menggunakan mesin V10, naturally aspirated, didukung dengan fitur Aerodynamica Lamborghini Attiva (ALA) yang mendukung downforce. Dan mencari padanannya di racetrack itu cukup sulit rasanya.
Akan tetapi, Lamborghini sudah mempersiapkan update untuk menjaga tamplan Huracan tetap segar, saat suatu nanti memenuhi rantai siklus Huracan. Lamborghini mempersiapkan sosok penerus Performante, mereka menyebutnya sebagai Huracan Evo. Dan akan muncul pada bulan Maret di Geneva International Motor Show 2019, dan mulai dijual pada musim semi dengan harga USD261.274 atau mencapai Rp3,7 miliar.
Seperti yang Anda amati Black Pals, Huracan tidak memberikan perubakan signifikan pada eksterior. Dengan mempertahankan penampilan tampan Huracan, sejumlah fitur juga diupdate untuk si Huracan Evo. Namun bagian fascia depan dan belakang memiliki banyak sentuhan besar. Bagian belakang pada ventilasi utama terlihat lebih lebar, knalpot terlihat lebih tinggi, dan menyesuaikan dengan ujung model Performante. Perbandingan tersebut hanya untuk membedakan fitur Huracan Evo yang bakal menggunakan mesin yang sama dengan Huracan Performante.
Powertrain yang menjadi fokus Huracan Evo, mesin V-10 berkapasitas 5.2 liter menghasilkan daya 640 hp dan torsi 599 Nm. Daya yang sebegitu melimpah didistribusikan melalui transmisi dual clutch 7 percepatan, dan disalurkan ke roda melalui system penggerak all wheel drive, berat mencapai 1422 kg, Soal akselerasi dari titik diam ke kecepatan 100kpj, Huracan Evo membubuhkan catatan waktu 2,9 detik. Kecepatan tertingginya mencapai 202 mph atau 325 kpj.
Improvisasi tenaga hingga limit tertinggi, Lamborghini menerapkan fitur all wheel streering dan menambahkan torque vectoring system yang mampu memberikan variasi torsi ke masing-masing roda. Sistem komputerisasinya mampu mengontrol setiap aspek dynamis mobil, mengintegrasikan system dinamis dan setup guna mengantisipasi pergerakan mobil melalui steering wheel, piranti braking, dan pedal throttle. Antisipasi gerak dinamis Huracan Evo bisa dikontrol melalui driving mode selector.
Lamborghini juga meningkatkan sensor sasis Huracan Evo untuk presisi berkendara yang lebih baik dan penambahan peredam suspensi magnetik untuk respons yang lebih baik. Steering system juga didukung dari empat roda; hasilnya kelincahannya lebih baik saat kecepatan rendah dan stabilitas maksimum pada kecepatan tinggi.
Huracan Evo tidak mendapatkan tambahan sistem aerodinamika aktif seperti varian Performante. Akan tetapi ada peningkatan aero yang lebih efisien menghasilkan downforce. Di depan Anda akan melihat fasia baru dengan intake yang diperbesar serta splitter baru. Asupan intake yang besar juga tersedia di side skirt, sementara di bagian belakang terdapat spoiler sayap terintegrasi dan diffuser yang lebih agresif.
Interiornya juga telah diubah, dengan tampilan layar sentuh baru yang ditambahkan ke tumpukan tengah. Dimensinya 8,4 inci dan mengontrol beberapa fungsi mengemudi serta conectivity, termasuk integrasi smartphone Apple CarPlay. Ini juga memungkinkan perintah suara dan menghubungkan pengemudi dengan Siri. Sistem telemetri dual-kamera tersedia, memungkinkan perekaman dan analisis telemetri canggih.
Dengan kehebatan Huracán regular, varian Performante yang berfokus pada trek balap diharapkan akan dihapus. Penggantinya kemungkinan akan diluncurkan, sebelum kedatangan pengganti Huracan sekitar 2022. [Ahs/timBX]