APR 13, 2022@14:30 WIB | 764 Views
Nissan telah meluncurkan fasilitas produksi percontohan untuk sel baterai solid-state dan diperkirakan akan mulai dijual pada tahun 2028.
Terletak di dalam Pusat Penelitian Nissan di Prefektur Kanagawa, Jepang, fasilitas tersebut akan memungkinkan para insinyur Nissan untuk mempelajari bahan, desain, dan proses manufaktur yang dapat digunakan dalam produksi skala penuh di masa depan, ungkap pihak Nissan dalam siaran persnya. Nissan juga berencana untuk membuka jalur produksi percontohan baterai solid-state di Pabrik Yokohama pada tahun fiskal 2024.
Nissan percaya baterai solid-state akan menurunkan biaya mobil listrik secara signifikan melalui penggunaan bahan yang lebih murah. Teknologi ini akan mengurangi biaya sel menjadi $75 per kwh pada tahun fiskal 2028 dan $65 per kwh di tahun selanjutnya. Pabrikan asal Jepang ini juga mengklaim bahwa dengan baterai solid-state ini, kendaraan listrik bisa mencapai paritas harga dengan kendaraan bermesin pembakaran internal.
Nissan juga mengatakan dalam siaran pers, bahwa baterai solid-state juga akan memiliki kepadatan energi dua kali lipat dari sel baterai lithium-ion konvensional, memungkinkan lebih banyak energi untuk disimpan dalam volume tertentu, dan akan dapat diisi lebih cepat.
Potensi dari baterai solid state ini telah menarik beberapa pabrikan mobil lain untuk mengadopsi baterai ini. Seperti Nissan, Toyota mengambil pendekatan internal, yang bertujuan untuk memiliki baterai solid-state yang dapat diterapkan pada akhir dekade ini. Pabrikan mobil lainnya telah berinvestasi di startup, seperti Volkswagen mendukung QuantumScape, BMW dan Ford di Solid Power, dan Hyundai, Mercedes-Benz, dan Stellantis telah mendanai Factorial Energy.
Teknologi baterai baru ini adalah salah satu aspek dari dorongan elektrifikasi yang diumumkan pada November 2021. Dijuluki Nissan Ambition 2030, rencana tersebut memuat 15 model mobil listrik terbaru di semua jajaran mobil Nissan dan Infiniti pada tahun 2030. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.