JUL 23, 2024@19:30 WIB | 40 Views
Ford akan mengendalikan ambisi kendaraan listriknya di Eropa dan telah mengakui bahwa rencananya untuk memasarkan kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2030 tidak lagi layak.
Pabrikan itu mengumumkan pada awal tahun 2021 bahwa pada tahun 2030, mereka hanya akan menjual kendaraan listrik di Eropa. Sementara itu, mereka telah berencana untuk mengubah semua model lokal mereka menjadi kendaraan hibrida plug-in atau bertenaga baterai pada tahun 2026. Namun, kepala operasi Ford Model E Marin Gjaja telah mengakui bahwa permintaan pelanggan tidak cukup untuk membenarkan penjualan kendaraan listrik saja.
"Saya rasa kami tidak bisa melakukan apa pun hingga pelanggan memutuskan untuk melakukannya, dan itu berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda di seluruh dunia," katanya kepada Autocar. "Saya rasa pelanggan telah memberikan suara, dan mereka mengatakan kepada kami bahwa itu terlalu ambisius, itulah yang akan saya katakan – dan saya rasa semua orang di industri ini telah mengalaminya dengan cara yang sulit. Saya juga akan mengatakan kenyataan memiliki cara untuk membuat Anda menyesuaikan rencana Anda."
Gjaja yakin tingginya biaya kendaraan listrik dan pencabutan insentif pemerintah merupakan alasan utama mengapa permintaan terhadap kendaraan listrik menurun akhir-akhir ini. Ke depannya, penerapan pendekatan multi-powertrain akan menjadi penting untuk memastikan merek tersebut tetap kompetitif di Eropa.
"Kami semua dari sudut pandang akan bersaing secara agresif, baik itu kendaraan bermesin bakar murni, kendaraan bertenaga baterai-listrik murni , maupun hibrida di antaranya, karena apa yang kami lihat adalah pelanggan menginginkan kebebasan memilih untuk memilih mesin yang tepat dan kendaraan yang tepat untuk kasus penggunaan mereka," tambah Gjaja.
Ambisi Ford yang berubah telah memaksanya untuk mempertimbangkan kembali apa yang harus dilakukan di pabriknya di Valencia, Spanyol. Setelah produksi Kuga generasi saat ini berakhir di lokasi tersebut, Ford telah berencana untuk memindahkannya ke lokasi yang sepenuhnya menggunakan kendaraan listrik. Namun, sekarang diharapkan untuk membangun model dengan opsi mesin yang berbeda di lokasi tersebut.
Gjaja mengatakan keputusan akhir tentang apa yang akan diproduksi di pabrik tersebut belum dibuat tetapi percaya bahwa pendekatan "multi-energi" "memberi kami peluang terbaik untuk sukses mengingat pasar Eropa dan di mana kami berada dalam adopsi." (ibd)
