JUN 03, 2020@10:17 WIB | 1,550 Views
Korosi merupakan momok yang ‘menakutkan’ bagi para pemilik mobil, apalagi yang tidak pernah merawat kendaraannya. Apalagi, korosi tersebut terlihat jelas di bagian luar mobil. Oleh karena itu, Peugeot berusaha mengubah ‘korosi’ menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih. Mobil tersebut dibekali mesin diesel V8 dari mobil balap Le Mans 908. Mesin itu dimasukkan sebagai jantung pacu Peugeot Onyx, supercar hybrid dengan nodi tembaga.
Model mobil ini terlihat mirip i8, dengan performa yang lebih ramah lingkungan. Namun, mesin yang dipakai bukan hal unik, namun bodi yang digunakannya beruapa tembaga adalah hal yang menarik disini. Bodi ini dibuat secara hand made dari seniman asli menggunakan lembaran tembaga tipis nan murni. Rancangan ini dibuat di tahun 2012,dan ternyata balutan bodi mobil juga diikuti dengan warna hitam matte di bagian tengah.
Interiornya ternyata tak kalah menarik, dengan bahan yang ‘eco-friendly’ digunakan di hampir seluruh interior. Lapisan kursi yang digunakan terbuat dari bahan daur ulang. Kemudian bahan layaknya dari kayu, sebenarnya berasal dari koran yang dipadatkan dan dicampur dengan bahan sejenis resin untuk memadatkan koran tersebut. Selain itu, sisa lainnya sebagian menggunakan bahan karbon.
Onyx masih berupa mobil konsep, namun bisa bergerak dan memiliki seluruh komponen penting. Seperti tadi, mesinnya V8 3.8L turbo diesel dari mobil balap Le Mans 908 dengan tenaga 600 Hp, plus motor listrik 60 kW. Tenaga listrik ini bersumber dari tenaga pengereman dan disimpan di baterai lithium-ion. Pelengkapnya, Onyx menggunakan gearbox sequential 6 percepatan ke roda belakang.
Meskipun memiliki bodi tembaga yang cukup berat, bobot keseluruhan mobil ini tetap ringan karena hampir sekian persen menggunakan bodi karbon, termasuk suspensi double wishbone. Bobot totalnya hanya 2 ton saja, dan rasio power to weight setara Bugatti Veyron. Peugeot klaim mobil ini bisa mencapaii puncak 100 km/jam hanya dalam waktu 2,9 detik dengan kecepatan maksimal hingga 358 km/jam. Rem yang digunakan pun tak main-main dengan menggunakan rem ceramic carbon.
Namun, yang jelas tak tahu pasti dimana mobil ini berada dan bagaimana masa depannya. Beberpa pihak mungkin pernah mencoba mobil ini di srkuit Paul Richard, namun setelahnya tidak tahu lagi dimana keberadaan mobil ini.[prm/timBX] berbagai sumber.