NOV 19, 2024@14:12 WIB | 74 Views
Masa depan SUV listrik terbesar milik Audi, Q8 e-tron, dalam pertanyaan besar setelah pihak perusahaan telah merencanakan penghentian produksinya tahun depan secara permanen.
Kabar penghentian produksi ini mencuat karena Volkswagen (VW) -selaku pemilik Audi- mengonfirmasi gagalnya pembicaraan dengan calon pembeli pabrik produksi Q8 e-tron.
Ini membuat produksi Q8 e-tron yang tadinya ditangguhkan untuk sementara menjadi dimatikan secara permanen. Sebelumnya, Audi berencana menjual pabrik yang berlokasi di Brussels ini dan sudah ada 26 pihak yang berminat, salah satunya adalah produsen kendaraan China, Nio.
Pembicaraan dengan sejumlah calon pembeli memunculkan harapan untuk fasilitas seluas 596.570 meter persegi dan telah memproduksi 8 juta lebih kendaraan sejak 1949 untuk tetap dibuka. Sehingga sebanyak 3.033 pekerjanya bisa memiliki kejelasan atas masa depan mereka.
Namun pernyataan dari VW baru-baru ini yang menyatakan bahwa diskusi tersebut gagal, yang berarti pabrik akan ditutup – dan produksi Q8 e-tron akan berakhir – pada Februari 2025.
"Tidak ada investor potensial untuk situs tersebut, jadi pencarian aktif untuk investor telah berakhir," kata juru bicara VW tersebut melansir Automotive News .
Juru bicara itu juga menjelaskan fokus telah bergeser dari mencari pembeli ke diskusi mengenai PHK staf di pabrik menjelang penutupan tahun depan. Tutupnya pabrik berarti Q8 e-tron kini hampir pasti akan dicoret dari jajaran produk global pembuat mobil tersebut – termasuk kepergiannya dari ruang pamer Australia.
FYI, Q8 e-tron dijual pertama kali sebagai Audi 'e-tron' saat pertama kali diluncurkan di Australia pada tahun 2020, SUV listrik besar ini berganti nama menjadi Q8 e-tron pada tahun 2022 sebagai saingan SUV listrik BMW iX , Mercedes-Benz EQE , dan Tesla Model X. [wic/timBX].