OCT 19, 2024@13:00 WIB | 193 Views
Black Drag Bike 2024 Seri Terakhir yang berlangsung di Lanud Gading Wonosari pada 19 Oktober 2024 menjadi jalan tengah bagi tim-tim baru yang sedang meriset timing motor-motor di 402 meter. Selain fakta tersebut, ada rekor baru diciptakan khususnya dikelas supporting FU Porting 155 cc.
FU Porting yang dijoki oleh Yudies Kurcaci ini punya record timing yang baik. Membawa motor besutan workshop Putra ARS X YB55 asal Boyolali ini. Timingnya cukup baik 7.414 detik, sekaligus menjadi rekor nasional untuk kelas FU Porting yang terpecahkan.
Selain kehadiran kelas supporting, kehadiran kelas 402m yang diramaikan oleh 4 tim. Antara lain Rizky MotorSport (RMS), RH57, No Limit Racing, dan Kaji Yanto Painoelll Racing. "Kami menyadari tim-tim 402 m masih sedikit yang riset. Jadi untuk dipermanenkan sebagai sebuah seri, masih banyak tim yang belum siap. Motor-motor hanya itu-itu aja, namun dipakai beberapa dragster. Apalagi dengan absennnya tim sekelas Tekno Tuner yang bertanding di luar negeri," ungkap Tommy Wijanarko CoC Black Drag Bike.
Salah satu tim yang sudah banyak meriset kelas 402 adalah tim No Limit Racing Team dan Rizqi Motor Sports. No Limit Racing Team milik seorang enthusiast dari Medan, yang mengandalkan workshop dari PRK (Penceng Racing Klaten) dan MBKW2 (Mletiss Bersama Kawan-kawan).
"Kita turun di Black Drag Bike baru pertama ini dengan nama No Limit Racing Team. Namun untuk tim PRK sudah sering. Kami sekarang turun di kelas point. Untuk di kelas 402 m, kami baru sekedar riset tahun 2024 ini. No Limit Racing Time punya basecamp di Medan," ujar Panji manajer dari Limit Racing Team.
Seluruh part untuk motor 402 m, menggunakan part lokal. Motor untuk kelas 59 open, 59 Standar Open dan FFA. Seluruh part standar, kecuali gear rasio.
"Timing kelas 59 open saling mendekati, dan faktor keberuntungan saja bagi dragster. Selain kami ada tim yang berhubungan dengan workshop seperti Taken, Jocel, Gak Udah-udah. Kami mengandalkan Deni Deblong sebagai dragster utama. Di Taken ada nama Vano Mahendra dan Roni. Di Jocel ada Aji Kelinci dan Erwin Sredex, dan Gak Udah-udah ada Debi AP dan Ilham Loco," terangnya.
Dirinya berharap yang terbaik di setiap event, hoki pada setiap dragsternya. "Secara kemasan mewah, namun secara penyelenggara kurang sharing dengan bengkel-bengkel drag khususnya di akhir tahun, itu masukan saya," tutupnya.
Untuk tim 402 lainnya adalah Rizky Motor Sport (RMS). Di Black Drag Bike Yogyakarta kali ini RMS menurunkan tiga pembalap, Erwin Sredex, Debi AP, dan Yudhis Kurcaci di FFA Ninja 2T. Erwin dan Debi AP pembalap Seeded, sementara Yudhis non Seeded. Untuk kelas FFA diluar Black Drag Bike, RMS mengandalkan pembalap Thailand seperti Arm Rayong, namun untuk di Black Drag Bike kali ini mengandalkan sosok Yudis Kurcaci dan Erwin Sredex.
Tim RMS yang punya basecamp di Porong, Sidoarjo sendiri untuk riset 201m cukup susah. Mereka mengandalkan jalanan di Ambulu Jember, jalur lintas Selatan dipercaya untuk riset 402 meter dan jaraknya ratusan kilometer dari Sidoarjo.
Berbeda dengan tim No Limit Racing Team, RMS secara part memang RMS masih kulakan part di Thailand. "Partnya Ninja 2T ini kami beli di Thailand, namun kami olah lagi agar proven to drag bike. Rasio gear sama, kruk As masih mengandalkan Thailand. Sengaja kami beli materi part di Thailand, karena tukang bubut lokal belom bisa bikin part seperti kruk as yang presisi. Hasil bubutan workshop lokal bikin getaran mesin berlebih, meskipun materi kruk AS milik ninja standar," terang bro Ainul dari Painol Racing workshop yang menyuplai motor RMS.[Ahs/timBX]