JUN 20, 2022@15:00 WIB | 655 Views
Kendaraan listrik sepertinya mendapatkan momentum yang tepat saat ini. Namun ada satu masalah yang masih jadi perhatian banyak pihak, yaitu pembuangan baterai mobil listrik di akhir siklus pemakaian. Baterai yang sudah habis masa pakainya ini bisa menjadi masalah untuk lingkungan. Baterai mobil listrik, yang sebagian besar adalah jenis lithium-ion, mengandung bahan berbahaya.
Untuk mengatasi masalah pembuangan baterai ini, penggunaan kembali adalah pilihan yang sangat tepat. Audi, bekerja sama dengan startup Jerman-India, Nunam, kini sedang bereksperimen untuk menggunakan baterai mobil listrik bekas untuk memberi daya pada kendaraan yang lebih sederhana seperti bajay listrik.
Nunam, yang berbasis di Berlin dan Bengaluru, serta didanai oleh Audi Environmental Foundation, akan membawa tiga purwarupa bajay listrik ini ke India di awal tahun depan sebagai bagian dari proyek percontohan. Tiga purwarupa yang akan dibawa ke India ini akan digunakan sebagai kendaraan komersial dan tersedia untuk organisasi nirlaba yang mengedepankan isu lingkungan.
Purwarupa yang dikembangkan bersama oleh Nunam dan Audi ini, akan ditenagai oleh baterai bekas yang diambil dari Audi e-tron. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi kasus penggunaan modul baterai tegangan tinggi dari mobil listrik untuk melihat apakah baterai ini bisa digunakan secara terus menerus.
Nunam sendiri berencana untuk mengembangkan sistem pengisian yang berkelanjutan untuk bajay listrik ini dengan membuat sistem pengisian tenaga surya di atap bajay listrik ini. Baterai e-tron dapat diisi pada siang hari, bertindak sebagai unit penyimpanan, dan digunakan untuk memberi daya pada bajay listrik sepanjang hari. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.