JUL 03, 2019@20:00 WIB | 2,253 Views
Audi salah satu pabrikan yang paling sukses di gelaran balap Le Mans, dengan 13 kemenangan mengesankan dari total 15 balapan. Sejak partisipasi pertama tahun 1999, Audi menjadi pelopor berbagai mesin balap dengan teknologi yang dikembangkan untuk balap 24 hours. Tak terkecuali, mesin diesel, teknologi hybrid dan desain kokpit yang tertutup. Faktanya teknologi di kelas LMP1 dikembangkan sebagai cara terbaik untuk mengetahui setiap mobil.
Namun apa kabar Audi sekarang di balapan 24 Hours Le Mans. Automaker Jerman ini sudah mulai jarang naik paddock di Le Mans. Dan semenjak diberlakukan regulasi hypercar yang akan berlaku pada 2021. Media Top Gear telah mewancarai Chris Reinke, sebagai Head of Customer Racing Audi.
“Le Mans 24 Hours menjadi bagian dari kesuksesan dan legenda kami di ajang motorsport. Kemenangan kami cukup berbeda dengan penggunaan teknologi Quattro untuk mobil reli dan mobil touring berbasis mesin diesel dan hybrid pada balapan Le Mans,” tuturnya dikutip dari laman drivetribe.com.
Alasan kenapa Audi sulit menyuri paddock di Le Mans, Reinke menjelaskan perusahaan Audi kesusahan menguji mobil dengan kategori hypercar pada test trek untuk varian racing yang sudah ada sebelumnya. “Kita (Audi) memerlukan diferensiasi agar bisa mengujicobakan teknologi canggihnya. Karena itu kami tidak melihat regulasi sekarang harus mengikutinya.”
Oliver Hoffman, sebagai managing director Audi Sports melihat bahwasanya Audi tidak lagi memiliki kelas di mobil hypercar. Faktanya, Hoffman lebih tertarik ke kelas GTE+, yang menandakan bahwa kelas hypercar juga membutuhkan mobil eksklusif yang baru. Dan itupun bukan lagi menjadi minat Audi untuk serius di kelas tersebut.
Setelah itu, Audi Sport dari ABT sebagai penyuplai mobil balap, sedang mempertaruhkan kejuaraan di kelas Formula E Championship. Bagi Audi kelas tersebut sudah menjadi top Level motorsport yang memungkinkan pengembangan fitur-fitur mobil secara relevan.
Selama ini Formula E, diramaikan oleh Schaeffler sebagai sponsor utama tim Audi Sport ABT Formula E. Konsekuensinya, mereka telah memasang powertrain listrik dari FE01 open-wheel racer dan membenamkannya ke dalam tubuh Audi RS3. Hasil akhir ramuan para insinyur adalah tenaga buas 1180 hp dan waktu untuk melesat 0-124 mph (km / jam) kurang dari tujuh detik. [Ahs/timBX]