APR 11, 2019@18:00 WIB | 1,051 Views
Renault merilis versi konsep City K-ZE pada malam sebelum Paris motor show tahun lalu. Renault memilih Shanghai untuk merilis mobil baru ini karena Cina merupakan pasar global yang tumbuh paling cepat untuk mobil listrik. Peluncuran yang sukses nantinya akan menentukan apakah mobil ini layak untuk pasar Eropa.
Saat merilis konsep tersebut, ketua dan CEO Renault Carlos Ghosn, saat itu juga mengonfirmasi bahwa varian hybrid Clio dan plug-in hybrid Captur dan varian Mégane akan dirilis di Eropa pada tahun 2020, tetapi tidak memberikan rincian mengenai spesifikasi lanjutannya. Ghosn menambahkan bahwa Renault telah berinvestasi dalam pengembangan mobil listrik selama lebih dari satu dekade, dan menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari penjualan mobil listrik sejauh ini.
Disebut sebagai kendaraan masa depan, dikatakan bahwa pada tahun 2022, Renault akan memiliki delapan mobil listrik dan 12 kendaraan listrik plug-in atau mild hybrid. City K-Ze akan menjadi salah satu dari lima mobil listrik Renault yang ada, seperti Twizy, Zoe, Kangoo ZE, Master ZE dan RSM SM3 ZE khusus Korea. Sementara mobil listrik Renault Zoe supermini, tetap menjadi yang terdepan dalam penjualan mobil listrik, namun penjualannya masih bisa dikalahkan oleh Nissan Leaf secara global.
City K-ZE yang memiliki ukuran seperti Renault Twingo, yang akan berada di bawah Zoe dalam dimensi dan biaya, akan hadir di China terlebih dahulu karena menurut Renault, mobil tipe ini paling cepat berkembang untuk penjualan mobil listrik.
"Pasar maju atau pasar berkembang bisa mendapatkan mobil ini. Bagi saya, ini adalah revolusi nyata. Mobil ini akan sangat kompetitif di semua pasar di dunia," kata Ghosn.[prm/timBX]