OCT 14, 2024@11:32 WIB | 163 Views
Nama Cybercab, taksi otonom milik Tesla, sedang menggema keras di jagat otomotif dunia setelah dirilis beberapa hari lalu. Namun, di belahan dunia lain sudah ada robotaxi yang beroperasi dengan mengusung kecanggihan teknologi dari Baidu, dan disinyalir lebih superior dari Cybercab.
Bernama Yichi 06, robotaxi yang diinisiasi oleh Baidu ini terungkap telah mengoperasikan tujuh juta perjalanan hingga akhir Juli 2024. Bahkan fakatnya, layanan armada robotaxi ini sudah meluas dan kini telah menjangkau 10 kota di seluruh China.
Selain teknologi, salah satu keunggulan robotaxi Baidu ini adalah harga jualnya yang terjangkau. Setelah pada Apollo Day 2024, biaya Yichi 06 dipangkas hingga 60%, jadi harganya sekarang adalah 28.950USD atau Rp451 juta, sedangkan Tesla masih menjanjikan harga Cybercab dibawah 30.000USD.
Satu hal lagi yang akan membuat Tesla ketar-ketir dengan Baidu adalah rencana dari perusahaan yang disebut ‘Google China’ ini untuk ekspansi layanan taksi tanpa pengemudi di luar China.
Cukup untuk membahas prestasi Yichi 06, sekarang kita intip kecanggihannya.
Yichi 06 adalah minivan listrik milik Baidu tapi dibuat bersama oleh JMC dan Apollo. Mobil ini memiliki gaya minimalis, pintu geser belakang, strip lampu belakang tunggal, dan empat kursi di dalam. Dimensinya adalah 4765/1885/1715 mm, dengan jarak sumbu roda 2830 mm.
Mobil ini memiliki motor listrik tunggal untuk 110 kW (147 hp) di as roda depan. Mobil ini ditenagai oleh baterai LFP yang dapat diganti dan Paket Yichi 06 dapat diganti dalam waktu tiga menit.
Yichi 06 memiliki teknologi yang disokong oleh Baidu sepenuhnya dengan sistem kemudi otonom Apollo generasi keenam. Perangkat kerasnya terdiri dari 40 sensor (termasuk 5 unit LiDAR) dan prosesor dengan daya komputasi puncak 1200 TOPS.
Menurut pejabat Baidu, ia mendukung sistem kemudi otonom L4 yang cocok untuk skenario jalan raya yang kompleks. Hasilnya, Yichi 06 dapat dijual tanpa roda kemudi di dalamnya. Mirip dengan Cybercab yang akan datang.
Sementara untuk tenaganya, Yichi 06 mencatatkan total jarak tempuh pengujian kendaraan otonom Baidu Apollo melampaui 32 juta km (20 juta mil).
Jadi, Tesla bisa dikatakan telat start. Namun, karena Departemen Perdagangan AS saat ini akan melarang segala sesuatu terkait mobil listrik dari China, termasuk perangkat lunaknya, maka Baidu dan Apollo tidak akan mendapatkan pasar otomotif terbesar kedua.
Namun, hal sebaliknya berlaku bagi Tesla. Jika mereka ekspansi ke China, mereka akan menemukan persaingan yang sengit dengan beberapa perusahaan rintisan China seperti, WeRide, Momenta, Xpeng, dan Apollo Go. [wic/timBX].