JUL 17, 2020@19:49 WIB | 2,073 Views
Royal Enfield Himalayan 2020 akhirnya diluncurkan di Indonesia sebagai salah satu motor dual purpose yang cukup merepresentasikan kondisi geografis di Indonesia. New Himalayan 2020 sudah memenuhi standar emisi Euro 4, dengan sistem keselamatan yang sudah mengadopsi ABS dengan dual channel yakni depan dan belakang. Fitur keselamatan ini memberikan keunggulan di jalan aspal maupun non aspal.
Sektor mesin masih mengandalkan mesin 411, injeksi, SOHC dan berpendingin udara. Tenaga 24,6 bhp direntang putar mesin 6500 rpm, dan torsi 32 Nm diputaran mesin 4250 rpm. Tetap dengan karakter Himalayan, smooth throttle, tapi delivery tenaganya cukup baik direntang putar mesin bawah hingga atas.
Masih dengan desain retro, Himalayan 2020 dihadirkan dalam empat pilihan warna Sleet, Lake Blue, Rock Red dan Gravel Grey. Royal Enfield begitu percaya diri sebagai motor petarung dual purpose yang siap menjelajah di berbagai medan, aspal, bebatuan, lumpur, hingga salju. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 114,3 juta on the road, belum ada kompetitor kecuali CB500X dengan kubikasi mesin besar dan harga yang lebih tinggi.
Royal Enfield Himalayan 2020 punya paket yang komplet, selain mempersiapkan motor yang tangguh secara gen dan spek, Himalayan juga dilengkapi part aksesoris yang mencukupi kebutuhan dan gairah Anda saat berpetualang baik onroad maupun offroad. Braket, box dan akseoris lainnya siap dipinang satu paket dengan Himalayan 2020 ABS. Tapi sayang kami tidak bisa membawanya ke medan offroad, disamping itu juga fungsionalitas ABS teruji, dalam jalan beraspal sekitaran Pondok Indah, Jakarta.
Gaya retro yang cukup kental, front lamp bulat, masih halogen, namun lampu kota sudah LED, ditambah lampu belakang yang sudah LED. Masih dengan suspensi lamanya, range travel 20 cm dipadukan dengan ban dual purpose Michelin 90/90 ukuran 21 inci, dan belakang tapak lebar 120/90 ukuran 17 inci. Sistem pengereman disc brake berdiameter 300 mm dan 240 mm cukup akurat untuk pengereman berbagai medan. Sementara indentitas offroader ditunjukkan dengan dual fender klasik.
Dengan tachometer indikator kecepatan manual, indikator bensin dan kompas digital menjadi pilihan utama untuk motor petualang ditambah ambience temperature, indikator ABS, serta jam digital. Desain motor dilengkapi crash guard, skid plat, pendingin udara untuk mesin, dan sasis half duplex split cradle yang memberikan sentuhan riding lebih ringan dalam bermanuver di berbagai medan dan tentunya kestabilan berkendara.
Mengingat berat hampir 200kg, Himalayan didesain smooth dalam akselerasi pendek, direntang putaran mesin rendah ke menengah. Torsi 32 Nm lebih besar dari tenaga mesin 25 hp menjadi andalan untuk fun offroad. Desain foot peg sudah mengadopsi trail, lebih fleksibel saat ketemu obstacle.
Dengan penggerak rantai, Himalayan ABS sudah dilengkapi chain guard, mirip seperti stabilizer chain, dalam gen motor trail. Jadi jangan khawatir durabilitas rantai, meski jalanan berbatu. Mesin 411 cc cukup bertenaga dengan muffler standar cukup menerjemahkan tenaga dan torsi. Posisi riding cukup tegak, memanjakan pengendara dalam berbagai medan. Dua suspensi teleskopis dan monoshock dengan linkage cukup meredam setiap obstacle.
Wilayah Pondok Indah dan sekitarnya menjadi cara kami menguji Himalayan ABS 2020. Motor ini mampu melesat ringan di kerumunan kendaraan. Berat 191 kg cukup terlewat dengan mudah, dorongan tenaga dan torsi serta delivery tenaga merata di setiap putaran mesin. Mesin mulai mengantarkan rasa hangat, meski itu bukan berarti mengganggu pengendara saat riding. Power band cukup merata, apalagi saat buka throttle motor ini melesat jauh, tanpa teringat beratnya motor ini saat posisi berhenti. [Ahs/timBX]