APR 07, 2019@15:00 WIB | 2,697 Views
PT Honda Prospect Motor kembali menggelar ajang balap bergengsi Honda Jazz Speed Challenge ke-14 dan Honda Brio Speed Challenge ke-7 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, 7 April 2019. Pada seri pertama, Honda Racing Indonesia mengumumkan peraturan baru, kategori baru serta hadiah yang lebih besar dari musim sebelumnya untuk menciptakan perlombaan yang lebih kompetitif tahun ini.
Peraturan baru tersebut berlaku untuk ajang Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) dan Honda Brio Speed Challenge (HBSC), yaitu mekanisme kenaikan kelas dimana setiap pembalap yang berhasil menjadi juara umum atau minimal meraih juara pertama hingga tiga kali dalam setahun berhak untuk naik ke kelas diatasnya pada musim balap tahun depan. Selain itu, khusus untuk pembalap yang telah meraih juara umum di musim sebelumnya akan mendapat pemberat sebesar 75 kg di musim balap selanjutnya.
Kemudian, khusus di kelas Honda Brio Speed Challenge, penyelenggara telah meningkatkan jumlah hadiah dari sebelumnya sebesar Rp 240 juta tahun lalu, menjadi Rp 320 juta di musim balap tahun ini. Tidak hanya itu, tiga kategori baru juga hadir untuk menggairahkan kelas HBSC, yakni Most Improve Lap Time, Most Improve Position dan Fastest Lap of The Year dengan hadiah masing-masing sebesar Rp 10 juta.
Selain menggelar ajang One Make Race (OMR), tim Honda Racing Indonesia yang diwakili Alvin Bahar juga turut berlaga di kompetisi 1.600 Max dengan didukung New Honda Jazz yang dilengkapi dengan livery (stiker bodi) baru. Livery tersebut menonjolkan warna merah dan hitam dengan tarikan yang tegas untuk semakin memperkuat kesan sporty dan dinamis.
Ajang Honda Jazz Speed Challenge pertama kali digelar pada tahun 2006, sedangkan Honda Brio Speed Challenge dimulai sejak tahun 2013. Sejak saat itu, kedua ajang ini tercatat sebagai seri One Make Race paling konsisten di ISSOM dan menjadi tempat bagi para pembalap Honda Jazz dan Brio untuk menguji kemampuannya di lintasan sirkuit. Pada musim 2018, gelar juara umum HJSC diraih oleh Fitra Eri dari tim Honda Bandung Center, sedangkan juara umum HBSC dimenangkan oleh Huga Laverda Labib (Privateer).
Kompetisi balap HJSC dan HBSC terbuka untuk umum dan terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas Master (Seeded A – profesional), Rising Star (Seeded B – amatir) dan Promotion (non seeded – pemula). Setelah sebelumnya diikuti oleh 29 pembalap tahun lalu, kini ajang HJSC dan HBSC 2019 diikuti oleh 36 peserta yang berkesempatan meraih total hadiah lebih dari Rp 700 juta.
Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT HPM mengatakan, “Di musim balap kali ini, kami berusaha menjaring lebih banyak peserta baru dengan hadiah yang lebih besar, kategori yang lebih beragam serta membuat peraturan baru untuk mendukung suasana yang lebih kompetitif. Kami berharap olahraga balap akan semakin dikenal dan mengundang lebih banyak peminat, sehingga dapat melahirkan banyak pembalap-pembalap baru di Indonesia.”